Tuesday 31 March 2009

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF

By Sunardi

Guru merupakan kunci utama dalam mencapai kualitas pembelajaran.
Untuk itu guru harus memahami bagaimana seharusnya mengajar, sehingga pelaksanaaan pembelajaran lebih berkwalitas dan bermakna bagi peserta didik. Selain harus memahami kerakteristik peserta didik yang memiliki perbedaan individu (individual different, multiple intelegence/kecerdasan majemuk,psikologi, teori-teori belajar, manajemen kelas,dll. Seorang guru harus juga harus menguasai model-model pembelajaran yang membuat anak belajar. Dalam melaksanakan KTSP, guru seharusnya melakukan inovasi-inovasi pembelajaran yang mengubah sistem belajar dari teacher centre menjadi students centre. Artinya, bahwa guru hanyalah sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Siswa di tuntut membangun sendiri pengetahuan yang telah dimiliknya (teori kontrukstivisme). Untuk membuat anak-anak belajar dan ada unsur learning community (masyarakat belajar)di dalam pembelajaran, maka guru berusaha agar terjadi interaksi antar siswa dengan menggunakan model pembelajaran yang kooperatif (cooperatif learning). Berikut ini merupakan sebagian dari model-model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dan dikembangkan oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran yang bermutu.
1. EXAMPLES NON EXAMPLES
Langkah-langkah :
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
Kesimpulan
2. PICTURE AND PICTURE
Langkah-langkah :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Menyajikan materi sebagai pengantar
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
Kesimpulan/rangkuman
3. NUMBERED HEADS TOGETHER
Langkah-langkah :
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
Kesimpulan
4. COOPERATIVE SCRIPT
Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
Guru membagi siswa untuk berpasangan
Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya
Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
Penutup

5. STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Langkah-langkah :
Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
Guru menyajikan pelajaran
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
Memberi evaluasi
Kesimpulan
6. JIGSAW (MODEL TIM AHLI)
Langkah-langkah :
Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
Guru memberi evaluasi
Penutup
7.PROBLEM BASED INTRODUCTUON (PBI)
Langkah-langkah :
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
8. sampai disini dulu, nanti dilanjutkan Coy

Makalah Seminar Nasional

GURU IPA SMP PROFESIONAL
SEBUAH TANTANGAN DAN HARAPAN) *)
Oleh Sunardi **)
Email : nardi_smpn1_sll@yahoo.co.id


ABSTRAKS
Setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,diharapkan seorang guru dan dosen menjadi pekerjaaan profesional yang setara dengan pekerjaan profesi lainnya seperti dokter, jaksa, akuntan, dan lain-lain. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, sertifikasi guru merupakan legalisasi bahwa guru itu dikatakan profesional atau belum. Sertifikasi guru dalam jabatan sudah dilakukan mulai tahun 2006. Dengan Sertifikasi ini guru/dosen akan memperoleh sertifikat sebagai guru/dosen yang profesional yang mengajar di bidangnya dan akan mendapat tunjangan profesi sebesar 1 kali gaji pokok.. Namun, yang menjadi pertanyaan apakah cukup dengan sertifikat profesional yang dalam sebuah situs Serifikasi Guru dikatakan bahwa pelaksanaan sertifikasi guru masih banyak kecurangan. Seorang guru profesional harus mengetahui tentang peranan, tugas dan kewajibannya, meningkatkan kompetensi yang harus dimiliki, sehingga mampu menjadi guru yang benar-benar profesional. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 menuntut kepada guru IPA SMP untuk mampu mengajarkan IPA secara terpadu, kendatipun mereka yang latar belakangnya bernotabene Fisika dan Biologi. Kebijakan ini membuat guru IPA di SMP/MTs harus lebih ekstra dalam meningkatkan kompetensinya sehingga menjadi guru IPA yang benar benar profesioal sehingga merupakan guru IPA SMP yang ideal.Untuk menjadi guru IPA yang ideal, maka guru IPA SMP harus memiliki motivasi kerja professional, ikhlas dalam bekerja, kritis, kreatif, siap menjadi teladan, mampu mengikuti kemajuan IPTEK dan menguasai ITC, memahami kurikulum, berelasi baik dengan siswa, siap menjadi pembimbing,memahami ilmu psikologi dan siap menjadi agen pembaharuan dalam memajukan sekolahnya dan pendidikan nasional. Untuk menjadi guru IPA yang professional, maka pertama pelaksanaan kurikulum IPA di SMP dapat disusun sesuai dengan urutan BSNP namun guru Fisika atau Biologi mengajar jika kompetensinya sesuai dengan bidangnya. Kedua, pelaksanaan kurikulum IPA di SMP dapat disusun sesuai dengan urutan BSNP dengan seorang guru IPA yang berusaha menguasai IPA terpadu dengan saling sharing untuk bnelajar bidang lain. Ketiga, Guru IPA membagi kompetensinya sesuai bidang masing-masing, dan mengajar dengan urutan tidak harus berdasarkan anjuran BSNP yang penting pada akhir SMP semua SK/KD terpenuhi. Dengan demikian guru IPA SMP harus siap menghadapi tantangan yang amat besar tersebut. Kita berharap, mudah-mudahan देंगan profesionalisme yang kita miliki harapan bahwa guru adalah sebagai profesi mulia dan terhormat akan terwujud. Sehingga profesi guru adalah profesi idaman bagi setiap anak bangsa

*) Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Sertifikasi Guru/Dosen dalam Mewujudkan Pendidikan yang
Bermutu pada kegiatan Lustrum ke- 2 dan Ulang Tahun ke- 47 FKIP Unsyiah Banda Aceh 20-21 Des 2008
**) Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru IPA SMP FKIP Unsyiah tahun 2008
**) Guru SMPN 1 Sungai Lilin Musi Banyuasin Sumatera Selatan

Sunday 29 March 2009

Peningkatan Kompetensi Guru di SMP Negeri 1 SUngai Lilin

Guru merupakan tonggak keberhasilan pendidikan. Untuk itu pemerintah melalui Undang undang Guru dan Dosen berusaha untuk meningkatkan kualitas Guru dan Dosen di Indonesia. Setelah di launchingnya kebijakan "Sertifikasi Guru"' maka ada titik harapan cerah untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Namun,apakah benar guru di Indonesia siap menjadi tenaga yang profesional ??? Sesuatu dikatakan profesional adalah jika Sesuatu itu memiliki kompetensi dan keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang bukan pemegang profesi itu. Dalam rangka meningkatkan kompetensi itu, maka SMP Negeri 1 SUngai Lilin mengadakan. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru. Pada kegiatan ini, Selain pembuatan perangkat pembelajaran, guru dituntut untuk melakukan Action Research (Penelitian Tindakan Kelas). Selain itu, guru juga harus sharing pengalaman yakni melalui lesson studi mini. Namun yang lebih penting lagi, adalah bagaimana seorang guru memiliki komitmen yang tinggi untuk berubah menjadi profesional. Wahai Guru Indonesia, Mari kita berusaha dinamis,inovatif, dan kreatif untuk mewujudkan Pendidikan Indonesia yang Bermutu.

Keluargaku


Ini adalah 2 anak-anakku

Saturday 28 March 2009

TENTANG BLOG

Asalamualaikum Wr. Wb.
Saya adalah seorang guru Fisika
di SMP negeri 1 Sungai Lilin
Musi Bansyuasin Sumatera Selatan.
Saya mencoba membuat blog ini sebagai sarana
komunikasi antara guru di Indonesia.
Juga akan saya gunakan sebagai sarana melayani muridku
tersayang di SMP Negeri 1 Sungai Lilin dan SMA YP SUngai Lilin.
Kita juga bisa dikontak via email dan Hp.
Alamat email :
nardi_smpn1_sll@yahoo.co.id
nadyaihsan@yahoo.co.id
Nomor Hp :
085273230557 (kartu AS)
081367520547 (kartu Hallo)
Wassalam, Semoga bermanfaat.

SAMPAI JUMPA


Blog ini merupakan blog edukasi
untuk dimanfaatkan demi mencerdaskan anak bangsa ini.
SEMOGA AKTIVITAS KITA MENDAPAT RIDHO ALLAH SWT SEHINGGA MERUPAKAN IBADAH
Sunardi
Guru Fisika SMPN 1 Sungai Lilin MUBA Sumsel)

Perlombaan Inovasi Pembelajaran (Inobel) Guru Tingkat Nasional oleh Dirjen GTK Kemdikbud

Salah satu perlombaan guru tingkat nasional yang paling bergengsi bagi guru se Indonesia adalah Lomba Inobel. Perlombaan ini merupa...