BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan
masyarakat. Penididikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi
setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan
manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan
pendidikan. Pendidikan diambil dari
kata dasar didik, yang ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti
memelihara atau memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan
maka tidak dapat dilepaskan dalam proses kegiatan belajar dan pembelajaran.
Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain,
merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada
hari tanpa belajar. Pemahaman guru akan definisi dan makna belajar akan mempengaruhi
tindakannya dalam membimbing siswa untuk belajar. Guru yang hanya memahami
belajar hanya agar murid bisa menghafal tentu beda cara mengajarnya dengan guru
yang memahami belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku.Untuk itu guru
penting memahami pengertian belajar dan pembelajaran, teori-teori belajar serta
faktor faktor yang mempengaruhi dalam belajar.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana definisi belajar?
- Apa perbedaan belajar dan pembelajaran
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui definisi belajar
- Untuk mengetahui perbedaan antara belajar dan pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Belajar
Belajar adalah suatu perubahan dalam pribadi yang
menyatakan dirinya sebagai pola baru dari pada
reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan atau sebagai suatu pengertian.
Menurut Winkel (1996 :53) dikatakan
bahwa belajar merupakan
suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, nilai, sikap diamana perubahan
tersebut bersifat konstan”. Menurut Hamalik (2001:30)
“belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relative mantap berkat latihan dasar pengalaman. Jadi belajar
harus membawa perubahan yang positif pada diri seseorang baik itu berupa
kemampuan berfikir, sikap, perasaan dan tingkah lakunya”.
Sedangkan
meurut Slameto (2010 : 2) bahwa “belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Belajar juga merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebaginya. Belajr itu akan lebih baik jika subjek belajar itu
mengalami atau melakukannya sehingga tidak bersifat verbalistik (Sardiman, 2000).W.H. Burton mendefinisikan
belajar : “Learning is a change in the individual due to instruction of that
individual and his environment, which fells a need and makes him more capable
of dealing adequately with his environment”1. Dari pengertian tersebut ada
kata ‘change” maksudnya bahwa seseorang yang telah mengalami proses
belajar akan menhalami perubahan tingkah laku baik dalam kebiasaan (habit),
kecakapan-kecakapan (skills) atau dalam tiga aspek yaitu pengetahuan
(kognitif), sikap (affektif), dan ketrampilan (psikomotor).
Dari berbagai pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu usaha seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku baik dalam kebiasaan (habit), kecakapan-kecakapan (skills) atau dalam
tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (affektif), dan ketrampilan
(psikomotor) sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.2
Definisi Pembelajaran
Pembelajaran
merupakan istilah baru yang dulu disebut sebagai kegiatan belajar mengajar.
Proses belajar terjadi melalui berbagai cara baik yang disengaja maupun tidak
sengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada
diri pembelajar. Unsur penting dalam mengajar adalah merangsang serta
mengarahkan siswa belajar. Pemebalajaran mengandung arti adanya kegiatan
mengajar oleh guru dan belajar oleh siswa. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih
dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan,
sikap, serta idendan apresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkah laku dan
pertumbuhan siswa. Cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasayarat
bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Pembelajaran merupakan aspek
kegiatan manusia yang kompleks. Secara sederhana pembelajaran dapat diartikan
sebagai hasil interaksi yang berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman
hidup. Bagaimana alur proses pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut :
2.3
Implikasi antara Belajar dan Pembelajaran
Dari uraian
tentang definisi belajar dan pembelajaran di atas, maka dalam mendesain dan
melaksanakan pembelajaran haruslah memperhatikan implikasi belajarantara dan
pembelajaran sebagai berikut :
a.
Pada prinsipnya, strategi
pembelajaran digunakan guru untuk mengaktifkan siswa belajar baik secara mental
maupun emosional.
b.
Perubahan prilaku siswa sebagai
hasil belajar harus dirumuskan secara jelas dalam rumusan kompetensi yang
mengandung tujuan pembelajaran atau indikator.
c.
Guru harus menyiapkan
lingkungan belajar belajar yang mimeicu dan menantang siswa belajar. Lingkungan
yang memungkinkan siswa belajar dengan melalui pengalaman langsung atau
pengamatan langsung hasilnya akan lebih baik daripada dengan melalui
pengalaman/pengamatan tidak langsung.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku baik dalam kebiasaan (habit),
kecakapan-kecakapan (skills) atau dalam tiga aspek yaitu pengetahuan
(kognitif), sikap (affektif), dan ketrampilan (psikomotor) sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan pembelajaran
merupakan usaha seseorang untuk menciptakan orang lain untuk belajar dengan
berbagai strategi, teknik, media, kurikulum dan sarana lain yang digunakan. Pemahaman
konsep belajar oelh seorang guru/dosen akan berimplikasi terhadap pembelajaran
yang dilaksanakan. Semakin benar pemahaman seorang guru/dosen tentang belajar
maka akan semakin efektif dan efisien pembelajaran yang dilaksanakan.
B.
Saran
Penulis menyarankan para pendidik dan tenaga kependidikan diharapkan
dapat mengajar dengan memperhatikan hakikat
definisi belajar sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin
dan Esa Nur Wahyuni (2007), Teori belajar
dan pembelajaran, Malang : Arruzz Media Group
Djaali (2008), Psikologi
Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar (2004), Proses Belajar
Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
Sardiman (2000), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta : Rajawali Press.
Slameto (1991), Belajar dan Factor-Factor Yang Mendorongnya,
Jakarta : Bumi
Aksara.
__________ (2013). Pengertian Belajar Menurut Ahli, http://www.whandi.net. Diakses tanggal 21 Agustus 2013