Saturday 14 November 2009

KISI KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs/SMA/MA 2009/2010

by Sunardi
Menurut Permendiknas nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan dikatakan bahwa jenis ulangan untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik adalah ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional. ulangan harian,ulangan tengah semester,ulangan semester dan ulangan kenaikan kelas adalah penilaian oleh guru/pendidik yang dapat dikoordinir oleh sekolah. ujian sekolah adalah penilaian oleh satuan pendidikan/sekolah. Sedangkan Ujian nasional merupakan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah.
Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
a. pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan;
b. seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c. penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan;
d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan.
Pelaksanaan Ujian Nasional 2009/2010 diatur oleh Permendiknas nomor 75 tahun 2009
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
2. UN utama adalah ujian nasional yang diselenggarakan bagi seluruh peserta ujian
yang terdaftar sebagai peserta UN tahun pelajaran 2009/2010.
3. UN susulan adalah ujian nasional yang diselenggarakan bagi peserta didik yang
tidak dapat mengikuti UN utama karena alasan tertentu dan disertai bukti yang
sah.
4. BSNP adalah Badan Standar Nasional Pendidikan yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
5. Kurikulum 1994 adalah kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sudah
berlaku secara nasional sejak tahun pelajaran 1994/1995 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993, Nomor
061/U/1993 Tahun 1993, Nomor 080/U/1993, Nomor 126/U/1993, dan Nomor
129/U/1993.
6. Kurikulum 2004 adalah kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sudah
diterapkan secara terbatas mulai tahun pelajaran 2001/2002 berdasarkan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
399a/C.C2/Kep/DS/2004, Keputusan Direktur Pendidikan Menengah Umum
Nomor 766a/C4/MN/2003, dan Nomor 1247a/C4/MN/2003.
7. Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang selanjutnya
disebut standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi minimal
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu
sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006.
8. Standar Kompetensi Lulusan yang selanjutnya disebut SKL adalah standar
kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik
9. Kisi-kisi soal UN adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal ujian
yang memuat SKL dan kemampuan yang diujikan.
10. Prosedur operasi standar yang selanjutnya disebut POS adalah prosedur operasi
standar yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan ujian nasional yang
ditetapkan oleh BSNP.
11. Kompetensi keahlian kejuruan adalah kemampuan teknis peserta didik Sekolah
Menengah Kejuruan.
12. Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
13. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
14. Departemen adalah Departemen Pendidikan Nasional.
15. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional.
16. Perguruan tinggi adalah perguruan tinggi negeri yang ditetapkan oleh BSNP
berdasarkan rekomendasi Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia.

Bagi pelajar se Indonesia juga rekan rekan guru dan terutama siswaku SMPN 1 Sungai Lilin MUBA Sumsel juga siswa istriku SMAN 1 Sungai lilin Muba Sumsel untuk lebih jelas anda bisa kilk disini untuk download permendiknas nomor 75 tahun 2009
Kisi kisi UN dapat anda download disini.

Thursday 22 October 2009

15 KIAT SUKSES MENEMBUS TES SELEKSI CPNS


by Sunardi
Di Indonesia, profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi idola. Ini semua karena jiwa enterpreuner di Indonesia masih sangat minim sehingga warga negara dominan mencari pekerjaan ketimbang menciptakan lapangan kerja sendiri. Meskipun gaji PNS di Indonesia di nilai sangat kecil, tetapi PNS merupakan pekerjaan dambaan warga. Terbukti, peminat tes seleksi CPNS tiap tahunnya selalu meningkat sementara daya tampung sangat terbatas. Berbagai cara agar bisa lulus PNS selalu dilakukan bagi pelamar seleksi CPNS. Bahkan yang sangat memprihatinkan, ada oknum yang dapat membantu lolos CPNS dengan menyiapkan sejumlah uang bagi pelamar. bagi kita yang meyakini bahwa rezeki itu adalah urusan Allah, maka kita tidak perlu mencari orang yang mencoba menolong dengan memberikan sejumlah uang, karena menurut ajaran agama itu adalah suap (sesuatu yang diharamkan). Untuk itu kami menyarankan agar kita berusaha semaksimal mungkin agar kita lulus CPNS dengan cara yang baik. Berikut kami tampilkan Kiat Sukses menembus tes seleksi CPNS :
Kiat 1:
Berdoa kepada Allah SWT dengan cara mendekatkan diri kepada Allah dan berusaha untuk menjalankan segala perintahnya.
Kiat 2:
Mengerjakan sholat tahajud dan mohonlah kepada Allah dengan doa ” Ya Allah jika kehendakMu aku lulus menjadi PNS, jadikanlah aku seorang PNS yang jujur dan bersih dan tidak korupsi dan selalu giat beribadah dan bekerja. Ya Allah kabulkanlah permohonanku. Amin.
Kiat 3:
Sholat Hajat setiap hari minimal 2 rakaat. Selesai sholat diiringi dengan do'a hajat anda.
Kiat 4:
Sholat Dhuha setiap pagi, karena sholat dhuha bisa menghapus dosa kita sehari-hari.
Kiat 5:
Bernazar untuk berbuat baik jika anda lulus , misalnya gaji pertama anda atau rapel gaji anda disedekahkan sebagian untuk memberi makan anak yatim piatu di sekitar tempat tinggal anda. Memberi hadiah untuk kedua orang tua anda,Istri dan anak-anak anda. Atau anda bernazar untuk mengumrohkan kedua orang tua anda jika nantinya anda lulus CPNS.
Kiat 6:
Puasa Sunnat hari Senin dan hari Kamis. Ingat puasa bisa mempertajam mata hati anda.
Kiat 7:
Jangan coba-coba menyuap/menyogok. Karena yang menyuap dan menerima uang suap adalah sama saja. Jika anda lulus dengan cara ini bisa dipastikan gaji anda adalah haram dan tidak berkah untuk keluarga anda. Dan anda akan semakin jauh dari Allah SWT.dan akhirnya anda akan melakukan korupsi dan minta disuap jika sudah menjadi pejabat penting di kantor anda.
Yang sudah terlanjur segera bertobat. Pintu tobat masih terbuka selagi maut belum menjemput anda.
Kiat 8:
Lengkapi berkas-berkas anda selengkap-lengkapnya. Juga peralatan pada saat tes. Kekurang lengkapan alat dan berkas dapat memecah konsentrasi anda pada saat tes dan menjadi bahan pertimbangan panitia saat menentukan kelulusan.
Kiat 9:
Jangan khawatir dengan saingan yang menurut anda lebih pintar, karena kalau anda yakin kepada Allah yang memberi rezeki, jika memang sudah rezeki anda Insya Allah anda akan lulus.
Kiat 10:
Belajar menyelesaikan contoh-contoh soal ujian baik TPA, PSIKOTES, dll sebagai bahan latihan dan melatih ingatan anda kembali.
Kiat 11:
Miliki berbagai buku tentang tes CPNS, bahas, jika anda masih belum jelas tanyakan kepada orang yang menurut anda faham dengan soal tersebut.
Kiat 12 :
Selalu berbuat baik kepada siapa saja, hilangkan penyakit hati iri, dengki, benci, dendam, dll. Sehingga orang lain juga akan mendoakan anda lulus. Paling tidak mereka tidak mendoakan anda untuk tidak lulus.
Kiat 13 :
Dalam mengerjakan soal, kerjakan yang menurut anda mudah terlebih dahulu mengingat waktu peleksanaan tes sangat terbatas.
Kiat 14 :
Memohon kepada orang tua untuk membantu dengan sholat dan doa agar anda lulus tes CPNS karena keridhoan Allah terletak pada keridhoan Ortu anda. Demikian juga murka Allah terletak pada murka Ortu Anda. Hadis Rosulullah" Rhidollahu fi ridho walidaini wasukhtollahu fi sukhti walidaini".
Kiat 15 :
Bertawakallah kepada Allah setelah berusaha secara maksimal. Yakinlah bahwa Allah akan memberikan yang terbaik buat anda.

Semoga anda berhasil.

Saturday 17 October 2009

Seminar Nasional Pendidikan 2009 FGPSS di Palembang


Assalamualaikum Wr.Wb. Diberitahukan bagi guru, mahasiswa, pemerhati pendidikan, bahwa Forum Guru Profesional Sumatera Selatan (FGP-SS) akan menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan yang menguak tentang efektifitas dan implementasi kebijakan sekolah gratis di Sumatera Selatan yang disampaiakan oleh Bapak Gubernur H. Alex Noerdin dan Peran (PMPTK) Depdiknas dalam meningkatkan Kualitas Guru menuju Guru Profesional oleh bapak Dirjen PMPTK Dr. Baedowi. Kepada yang berminat dapat menghubungi personal contact pada panflet ini atau melalui admin blog ini (sunardi SMPN 1 Sungai Lilin telp 081367520547). Demikian Pengumuman ini dibuat, semoga bermanfaat. Wassalamulaikum Wr.Wb.

Thursday 15 October 2009

Pemenuhan Beban Kerja Guru 24 Jam bagi guru Profesional Bersertifikat


Guru yang sudah bersertifikat diwajibkan mengajar minimal 24 jam. Peraturan ini terdapat dilema bagi guru, terutama bagi guru yang tempat tugasnya di pusat kota sehingga guru menumpuk di sekolah ini. Akibatnya guru sulit untuk mendapatkan tugas sebanyak 24 jam tatap muka. Kondisi ini terjadi karena distribusi guru di kabupeten atau propinsi belum merata. Menurut Permendiknas nomor 39 tahun 2009 yang mengatur pemenuhan beban mengajar guru, beban kerja 24 jam dapat dipenuhi dengan teknik mengajar team teching,remedial teaching, sebagai instruktur, guru pamong SMP Terbuka, dll. Namun ini berlaku sampai 2 tahun. Setelah itu diharapkan BKD dan Diklat daerah menata ulang pendistribusian guru di daerahnya.
Untuk lebih jelas silahkan dowload disini. buku panduan terbaru download disini.
Semoga bermanfaat.

Wednesday 14 October 2009

Sriwijaya FC dipermalukan Persiba (0 - 4)



Persiba Balik Papan kembali meraih poin absolut di kandang, setelah melumat tamunya Sriwijaya FC 4-0 dalam laga lanjutan putaran pertama Superliga 2009/10, di Stadion Persiba, Balikpapan, Rabu (14/10).

Laga kedua ISL bagi laskar Wong Kito (Julukan Sriwijaya FC) merupakan pukulan telak bagi tim peraih double winner 2007 ini ( Liga dan Copa Indonesia, red). Persiba di laga tersebut sudah terlihat unggul ketika pertandingan baru berjalan delapan menit, setelah Ferry Ariawan sudah membawa timnya unggul 1-0.

Sepuluh menit, kemudian Johan Yoga Utama kembali memaksa kiper Sriwijaya FC Hendro Kartiko memungut bola dari gawangnya, sekaligus mengubah kedudukan menjadi 2-0 yang bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Sriwijaya FC berusaha bangkit. Tapi rapuhnya lini belakang yang ditinggal Charis Yulianto membuat gawang mereka kembali bobol.

Tragisnya, dua gol kembali mampu disarangkan pemain tuan rumah, melalui striker anyar Julio Lopez pada menit ke-82 dan Hendra Siswanto di masa injury time babak kedua.

Hasil ini membuat mentor SFC Rahmad Darmawan memutar otak untuk melakoni laga berikutnya, begitu juga pihak manajemen SFC, Hendri Zainudin yang sekarang juga sebagai anggota DPRD Banyuasin dari PKS mengoreksi diri untuk lebih apik lagi dalam memanaj tim Laskar Wong Kito (julukan SFC, red). hasil lain dari laga Rabu, 14 Okt 2009 adalah :
Persijap - Pelita Jaya (1 - 0)
Persema - Persija (1 - 3)
PSM - Persib ( 0 - 0)
Persela - Persitara (0 - 0)
Persiwa - Persipura (2 - 2)

Tuesday 13 October 2009

KISI KISI MID SEMESTER IPA FISIKA KELAS IX


Assalamualaikum Wr.Wb.
Buat Anak anak kelas IX SMPN 1 SUngai Lilin diberitahukan bahwa berikut ini adalah kisi-kisi
Ulangan Tengah Semester Ganjil 2009/2010 :
  1. Memahami istilah-istilah dalam listrik statis
  2. Memahami tegangan jepit, gaya gerak listrik, elemen-elemen listrik
  3. Memahami gaya listrik (rumus hukum coulomb)
  4. Memahami interaksi benda bermuatan listrik yang didekatkan satu sama lain
  5. Memahami konsep kuat arus listrik dan mengaplikasikan rumus hukum ohm
Demikian mudah-mudahan bermanfaat.

Guru bidang studi,

ttd

Sunardi,S.Pd.

Saturday 10 October 2009

Simposium Nasional Hasil Penelitian & Inovasi pendidikan 2009


Pada tanggal 4-6 Agustus 2009 telah diadakan kegiatan Simposium Nasional Hasil Penelitian dan Inovasi Pendidikan 2009 yang bertempat di hotel Millenium Jakarta. Simposium ini merupakan ketiga kalinya yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan (Puslitjaknov), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dengan tema “Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Tata kelola Pendidikan Nasional berdasarkan Pemanfaatan Hasil-hasil Penelitian, Pengembangan, dan Gagasan Inovatif pendidikan”. Acara yang dibuka oleh mendiknas RI, Prof. Dr. Bambang Sudibyo ini, dihadiri oleh lebih dari 300 orang peserta dari seluruh Indonesia. Peserta tersebut terdiri dari guru dan dosen dari seluruh Indonesia yang makalahnya terpilih untuk disajikan dalam simposium tersebut.
Dalam sambutannya, Mendiknas, Bambang Sudibyo mengatakan “simposium nasional tahun 2009 nantinya diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan dan inovasi terkait dengan pendidikan”.

“Salah satu inovasi yang sudah dilakukan Depdiknas yaitu tentang Biaya Opersional Sekolah (BOS) yang mana rintisan dari Pendidikan Wajib Belajar Sembilan Tahun tanpa memungut biaya sesuai dengan amanat undang-undang Sisdiknas”, ujar Mendiknas.
Simposium nasional kali ini membahas beberapa materi diantaranya, makalah kunci sebanyak 7 buah yang akan di sajikan langsung oleh pejabat eselon I Depdiknas meliputi: Kebijakan Peningkatan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan untuk Meningkatkan kualitas dan Kuantitas Pendidikan; Kebijakan Percepatan dan PemutakhiranTata Kelola dan Akuntabilitas Birokrasi Pendidikan; Kebijakan Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan Dasar dan Menengah dalam rangka Education for Sustainable Development ; Kebijakan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja dalam rangka Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Tata Kelola Pendidikan; Kebijakan Mutu Pendidikan Nonformal dan Informal dalam rangka Pencapaian Millenium Development Goals ; Kebijakan Peningkatan Mutu Penelitian Perguruan Tinggi menuju World Class University ; Kebijakan Pengendalian, Penjaminan, dan Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pasca Sertifikasi.

Selanjutnya, makalah utama sebanyak 3 buah yang disajikan oleh para pakar dan pejabat, makalah undangan sebanyak 17 buah yang didisi oleh setiap pusat dilingkungan Depdiknas, dan 60 buah makalah peserta dari 236 makalah yang masuk ke panitia.
Pada acara forum ilmiah ini, Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin tampil memukau menjadi pembicara utama dengan makalah berjudul Implementasi Kebijakan Sekolah Gratis di propinsi Sumatera Selatan. Selain Bapak Gubernur, dari Sumatera Selatan terdapat 2 penyaji yang makalahnya terpilih untuk disajikan pada forum ilmiah tersebut dan 1 moderator/pembahas. Dua orang penyaji adalah Bapak Sunardi,S.Pd (Guru Fisika SMPN 1 Sungai Lilin)MUBA dan Ibu Ely Susantu,S.Pd.M.Pd. (Dosen pendidikan matematika FKIP UNSRI) serta Bapak Proff. Tatang Suhery,P.hd. (Dekan FKIP UNSRI) sebagai moderator sekaligus pambahas.

SISTEMATIKA KARYA ILMIAH GURU

Sebuah realita yang terjadi pada Guru Indonesia bahwa guru golongan IV/a sedikit sekali yang dapat naik pangkat menjadi IV/b. Ini terjadi karena masih kurangnya sosialisasi bagi guru untuk membuat karya tulis ilmiah, disamping itu juga guru kurang kreatif dan aktif untuk mencari informasi sehingga untuk naik pangkat menjadi IV/b, IV/c, dst pada umumnya guru masih mendapat kesulitan. Pada kesempatan ini, saya mencoba posting tentang sistematika KTI bagi guru.

Semoga bermanfaat untuk teman-teman guru di seluruh Indonesia yang saat ini hendak mengusulkan dirinya untuk naik pangkat ke jenjang yang lebih tinggi.

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

VERSI DEPDIKNAS UNTUK KENAIKAN PANGKAT

1. LAPORAN HASIL PENELITIAN :

A. Bagian Pembuka :

  • Halaman judul.
  • Lembar pengesahan.
  • Kata pengantar.
  • Daftar isi.
  • Daftar Lampiran.

B. Bagian Isi :

Bab I Pendahuluan

- Latar belakang masalah.

- Rumusan masalah.

- Tujuan penelitian.

- Manfaat penelitian.

Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan

- Pemahasan teori

- Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan

- Pengajuan hipotesis

Bab III Metodologi penelitian

- Waktu dan tempat penelitian.

- Metode dan rancangan penelitian

- Populasi dan sampel.

- Instrumen penelitian.

- Pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian

- Jabaran varibel penelitian.

- Hasil penelitian.

- Pengajuan hipotesis.

- Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.

Bab V Kesimpulan dan saran

C. Bagian penunjang

- Daftar pustaka.

- Lampiran- lampiran antara lain instrument penelitian.

2. LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS :

A. Bagian Pembuka :

- Halaman judul.

- Lembar pengesahan.

- Kata pengantar.

- Daftar isi.

- Daftar Lampiran.

B. Bagian Isi :

Bab I Pendahuluan

- Latar belakang masalah.

- Identifikasi masalah.

- Pembatasan dan rumusan masalah.

- Tujuan penelitian.

- Manfaat hasil penelitian.

Bab II Kajian pustaka

- Kajian teori.

- Kajian hasil penelitian.

Bab III Metodologi / Metode penelitian

- Objek tindakan.

- Setting/Lokasi/Subjek penelitia.

- Metode pengumpulan data.

- Metode analisis data.

- Cara pengambilan kesimpulan.

Bab IV Hasil Penelitian

- Gambaran selintas tentang setting.

- Uraian penelitian secara umum – keseluruhan.

- Penjelasan per siklus.

- Proses menganalisa data.

- Pembahasan dan pengambilan kesimpulan.

Bab V Kesimpulan dan saran

- Kesimpulan.

- Saran untuk tindakan lebih lanjut.

C. Bagian penunjang/penutup

- Daftar pustaka.

- Lampiran- lampiran.

3. TINJAUAN/ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI :

A. Bagian Pendahuluan :

- Halaman judul.

- Lembar pengesahan.

- Kata pengantar.

- Daftar isi.

- Abstrak.

B. Bagian Isi :

Bab I : Pendahuluan uraian mengenai hal yang dipermasalahkan.

Bab II: Kajian teori dan fakta mengenai hal yang dipermasalahkan.

BabIII: Tinjauan/ulasan.

Bab IV: Kesimpulan.

C. Bagian penunjang :

- Daftar pustaka.

- Lampiran- lampiran.

  1. 4. BUKU
    1. A. Bagian Pendahuluan

- Kata pengantar

- Daftar isi

- Penjelasan tujuan buku pelajaran

- Petunjuk penggunaan buku

- Petunjuk pengerjaan soal latihan

  1. B. Bagian isi

- Judul bab atau topic isi bahasan

- Uraian singkat isi pokok bahasan

- Penjelasan tujuan bab

- Uraian isi pelajaran

- Penjelasan teori

- Sajian contoh

- Ringkasan isi bab

- Soal latihan

- Kunci jawaban soal latihan

  1. C. Bagian penunjang

- Daftar pustaka

- Lampiran-lampiran

5. MODUL :

  1. Judul
  2. Pengantar
  3. Petunjuk penggunaan modul
  4. Yujuan umum pembelajaran
  5. Kemampuan prasyarat
  6. Pretest
  7. Tujuan khusus pembelajaran
  8. Isi bahasan
  9. Kegiatan belajar
  10. Rangkuman
  11. Tes
  12. Sumber media yang digunakan
  13. Tes akhir dan umpan balik
  14. Rancangan pengajaran
  15. Daftar pustaka

6. DIKTAT PELAJARAN:

A. Bagian Pendahuluan :

- Halaman judul.

- Kata pengantar.

- Daftar isi.

- Penjelasan tujuan diktat pelajaran.

B. Bagian Isi :

- Judul bab atau topik isi bahasan.

- Penjelasan tujuan bab.

- Uraian isi pelajaran.

- Penjelasan teori.

- Sajian contoh.

- Soal latihan.

C. Bagian penunjang :

- Daftar pustaka.

- Lampiran- lampiran.

7. ALAT PERAGA

A.Bagian Pembuka

– Halaman judul

– Lembar pengesahan

– Kata pengantar

– Daftar isi

B. Bagian isi

– Latar belakang pembuatan alat peraga

– Manfaat alat peraga

– Bahan yang digunakan

– Keadaan siswa sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga

– Prestasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga

– Foto / gambar alat peraga

Sumber : http://wijayalabs.wordpress.com

Friday 11 September 2009

Pelajaran Berharga dari SImposium


Alhamdulillah, dengan pertolongan Allaah SWT aku bisa ikut Simposium Pendidikan 2009 di Hotel Millenium Jakarta. Sebuah forum yang sangat ilmiah dan memberikan banyak manfaat ddan pelajaran bagi ku sebagai seorang guru di dusun dalam melaksanakan amanah untuk mendidik anak bangsa. Terima kasih ya ALlah, mudah2ann Engkau berikan kesempatan aku untuk dpt ikut acara ilmiah seperti ini di waktu mendatang. Amiiin.

Monday 20 July 2009

ZUBAIR BIN AWWAM radhiallahu 'anhu

Pembela Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam

Setiap tersebut nama Thalhah, pastilah disebut orang nama Zubair! Begitu pula setiap disebut nama Zubair, pastilah disebut orang pula nama Thalhah ... ! Maka sewaktu Rasulullah shallallahu alaihi wasalam mempersaudarakan para shahabatnya di Mekah sebelum Hijrah, beliau telah mempersaudarakan antara Thalhah dengan Zubair.

Sudah semenjak lama Nabi shallallahu alaihi wasalam memperkatakan keduanya secara bersamaan ..., seperti kata beliau: "Thalhah dan Zubair adalah tetanggaku di dalam surga''. Dan kedua mereka berhimpun bersama Rasul dalam kerabat dan keturunan.

Adapun Thalhah bertemu asal-usul turunannya dengan Rasul pada Murrah bin Ka'ab. Sedang Zubair bertemu pula asal-usulnya dengan Rasulullah pada Qusai bin Kilab, sebagaimana

pula ibunya Shafiah, adalah saudara bapak Rasulullah

Thalhah dan Zubair, kedua mereka banyak persamaan satu sama lain dalam aliran kehidupan .... Persamaan di antara keduanya sangat banyak dalam pertumbuhan di masa remaja... kekayaan, kedermawanan, keteguhan beragama dan kegagah-beranian.

Keduanya termasuk orang-orang angkatan pertama masuk Islam dan tergolong kepada sepuluh orang yang diberi kabar gembira oleh Rasul masuk surga. Keduanya juga sama termasuk kelompok shahabat ahli musyawarah yang enam, yang diserahi tugas oleh Umar bin Khatthab memilih Khalifah sepeninggal-nya....

Akhir hayatnya juga bersamaan secara sempurna ...bahkan satu sama lain tidak berbeda ... !
Sebagaimana telah kita katakan, Zubair termasuk dalam rombongan pertama yang masuk Islam, karena ia adalah dari golongan tujuh orang yang mula-mula menyatakan keislamannya, dan sebagai perintis telah memainkan peranannya yang penuh berkat di rumah Arqam .... Usianya yaitu itu baru limabelas tahun. Dan begitulah ia telah diberi petunjuk, nur dan kebaikan selagi masih remaja .... Ia benar-benar seorang penunggang kuda dan berani sejak kecilnya ...hingga ahli sejarah menyebutnya bahwa pedang pertama yang dihunuskan untuk membela Islam adalah Zubair bin 'Awwam.

Pada hari-hari pertama dari Islam, sementara Kaum Muslimin waktu itu sedikit sekali hingga mereka selalu bersembunyi-sembunyi di rumah Arqam, tiba-tiba pada suatu hari tersebar berita bahwa Rasul terbunuh.

Seketika itu, tiada lain tindakan Zubair kecuali menghunus pedang dan mengacungkannya, lain ia berjalan di jalan-jalan kota Mekah laksana tiupan angin kercang, padahal ia masih muda belia ... ! Ia pergi mula-mula meneliti berita tersebut dengan bertekadad andainya berita itu ternyata benar, maka niscaya pedangnya akan menebas semua pundak orang Quraisy, sehingga ia mengalahkan mereka, atau mereka menewaskan-nya....

Di suatu tempat ketinggian kota mekah, Rasulullah menemukannya, lain bertanya akan maksudnya. Zubair menyampaikan berita tersebut .... Maka Rasulullah memohonkan bahagia dan mendu'akan kebaikan baginya serta keampuhan bagi pedangnya.

Sekalipun Zubair seorang bangsawan terpandang dalam kaumnya, namun tak kurang ia menang,6ung adzab derita dan penyiksaan Quraisy. Yang memimpin penyiksaan itu adalah pamannya sendiri. Pernah ia disekap di suatu kurungan, kemudian dipenuhi dengan embusan asap api agar sesak nafasnya, lalu dipanggilnya Zubair di bawah tekanan siksa: "Tolaklah olehmu Tuhan Muhammad itu, nanti kulepaskan kamu dari siksa ini!"Tantangan itu dijawab oleh Zubair dengan pedas dan mengejutkan: "Tidak !... demi Allah, aku tak akan kembali kepada kekafiran untuk selama-lamanya!" Padahal pada waktu itu ia belum menjadi pemuda teruna, masih belia bertulang lembut ....

Zubair melakukan hijrah ke Habsyi (Ethiopia) dua kali, yang pertama dan yang kedua, kemudian ia kembali, untuk menyertai ketinggalan semua peperangan bersama Rasulullah.

Tak perna ia ketinggalan dalam berperang atau bertempur. Banyaknya tusukan dan luka-luka yang terdapat pada tubuhnya dan masih berbekas sesudah lukanya itu sembuh membuktikan pula kepahlawanan Zubair dan keperkasaannya... ! Maka marilah kita dengarkan bicara salah seorang shahabatnya yang telah menyaksikan bekas-bekas luka yang terdapat hampir pada segenap bagian tubuhnya, demikian katanya: "Aku pernah menemani Zubair ibnul 'Awwam pada sebagian perjalanan dan aku melihat tubuhnya, maka aku saksikan banyak sekali bekas luka goresan pedang, sedang di dadanya terdapat seperti mata air yang dalam, menunjukkan bekas tusukan lembing dan anak panah .... Maka kataku kepadanya: "Demi Allah, telah kusaksikan sendiri pada tubuhmu apa yang belum pernah kulihat pada orang lain sedikit pun ... !" Mendengar itu Zubair menjawab: "Demi Allah, semua luka-luka itu kudapat bersama Rasulullah pada peperangan di jalan Allah .... !"

Ketika perang Uhud usai dan pasukan Quuaisy berbalik kembali ke Mekah, ia diutus Rasul bersama Abu Bakar untuk mengikuti gerakan tentara Quraisy dan menghalau mereka, hingga mereka menganggap Kaum Muslimin masih punya kekuatan, dan tidak terpikir lagi untuk kembali ke Madinah guna memulai peperangan yang baru.

Abu Bakar dan Zubair memimpin tujuhpuluh orang Muslimin. Sekalipun mereka sebenarnya sedang mengikuti suatu pasukan yang menang, namun kecerdikan dan muslihat perang yang dipergunakan oleh ash-Shiddiq dan Zubair, membuat orang-orang Quraisy menyangka bahwa mereka salah duga menilai kekuatan Kaum Muslimin, dan membuat mereka berfikir, bahwa pasukan perintis yang diPimpin oleh Zubair dan ash-Shiddiq dan tampak kuat, tak lain sebagai pendahuluan dari balatentara Rasul yang menyusul di belakang, dan akan tampil menghalau mereka dengan dansyat. Karena itu mereka bergegas mempercepat perjalanannya dan mengambil langkah seribu pulang ke Mekah!

Di samping Yarmuk, Zubair merupakan seorang prajurit yang memimpin langsung suatu pasukan .... Sewaktu ia melihat sebagian besar anak buah yang dipimpinnya merasa gentar menghadapi balatentara Romawi yang menggunung maju, ia meneriakkan "Allahu Akbar" ...dan maju membelah pasukan musuh yang mendekat itu seorang diri dengan mengayunkan pedangnya, kemudian ia kembali ke tengah-tengah barisan musuh yang dahsyat itu dengan pedang di tangan kanannya, menari-nari dan berputar bagaikan kincir, tak pernah melemah apalagi berhenti ....

Zubair radhiallahu anhu . sangat gandrung menemui syahid! Amat merindukan mati di jalan Allah.') Ia pernah berkata: "Thalhah bin Ubaidillah memberi nama anak-anaknya dengan nama Nabi-nabi padahal sudah sama diketahui bahwa tak ada Nabi lagi sesudah Muhammad saw. ... maka aku menamai anak-anakku dengan nama para syuhada, semoga mereka berjuang mengikuti syuhada ... !

Begitulah dinamainya seorang anaknya Abdullah bin Zubair mengambil berkat dengan shahabat yang syahid Abdullah bin Jahasy. Dinamainya pula seorang lagi al-Munzir bin Amr mengambil berkat dengan shahabat yang syahid al-Munzir bin Amar.

Dinamainya pula yang lain 'Urwah mengambil berkat dengan 'Urwah bin Amar. Dan ada pula yang dinamainya Hamzah, mengambil berkat dengan syahid yang mulia Hamzah bin Abdul Muthalib. Ada lagi Ja'far, mengambil berkat dengan syahid yang besar Ja'far bin Abu Thalib. Juga ada yang dinamakannya Mush'ab mengambil berkat dengan shahabat yang syahid Mush'ab bin Umeir. Tidak ketinggalan yang dinamainya Khalid mengambil berkat dengan shahabat Khalid bin Sa'id. Demikianlah ia seterusnya memilih untuk anak-anaknya nama para syuhada, dengan pengharapan agar sewaktu datang ajal mereka nanti, mereka tercatat sebagai syuhada ... !

Dalam riwayat hidupnya telah dikemukakan:"bahwa ia tak pernah memerintah satu daerah pun, tidak pula mengumpul pajak atau bea cukai, pendeknya tak ada jabatannya yang lain kecuali berperang pada jalan Allah ... ". Kelebihannya sebagai prajurit perang tergambar pada pengandalannya pada dirinya sendiri secara sempurna dan kepercayaan yang teguh. Sekalipun sampai seratus ribu orang menyertainya di medan tempur, namun akan kau lihat bahwa ia berperang seakan-akan sendirian di arena pertempuran ..., dan seolah-olah tanggung jawab perang dan kemenangan terpikul di atas pundaknya sendiri. Keistimewaannya sebagai pejuang, terlukis pada keteguhan hatinya dan kekuatan urat syarafnya. Ia menyaksikan gugur pamannya Hamzah di perang Uhud. Orang-orang musyrik telah menyayat-nyayat tubuhnya yang terbunuh itu dengan kejam, maka ia berdiri di mukanya dengan sikap satria menahan gejolak hati dengan memegang teguh hulu pedangnya. Tak ada fikirannya yang lain daripada mengadakan pembalasan yang setimpal, tapi wahyu segera datang melarang Rasul dan Muslimin hanya mengingat soal itu saja ....

Dan sewaktu pengepungan atas Bani Quraidha sudah berjalan lama tanpa membawa hasil, Rasulullah mengirimnya bersama Ali bin Abi Thalib. Ia berdiri di muka benteng musuh yang kuat serta mengulang-ulang ucapannya: "Demi Allah, biar kami rasakan sendiri apa yang dirasakan Hamzah, atau kalau tidak, akan kami tundukkan benteng mereka ... !" Kemudian ia terjun ke dalam benteng hanya berdua saja dengan Ali.... Dan dengan kekuatan urat syaraf yang mempesona, mereka berdua berhasil menyebarkan rasa takut pada musuh yang bertahan dalam benteng, lain membukakan pintu-pintu benteng tersebut bagi kawan-kawan mereka di luar

Di perang Hunain, Zubair melihat pemimpin suku Hawazin yang juga menjadi panglima pasukan musyrik dalam perang tersebut nama-nama Malik bin Auf ..., terihat olehnya sesudah pasukan Hawazin bersama panglimanya lari tunggang langgang dari medan perang Hunain, ia sedang berada di tengah-tengah gerombolan besar shahabat-shahabatnya bersama sisa pasukan yang kalah, maka secara tiba-tiba diserbunya rombongan itu seorang diri, dan dikucar -kacirkannya kesatuan meueka, kemudian dihalaunya mereka dari tempat persembunyian yang mereka gunakan sebagai pangkalan untuk menyergap pemimpin-pemimpin Islam yang baru kembali dari arena peperangan.

Kecintaan dan penghargaan Rasul terhadap Zubair luar biasa sekali, dan Rasulullah sangat membanggakannya, katanya:

"Setiap Nabi mempunyai pembela dan pembelaku adalah Zubair bin 'Awwam ... !'' Karena bukan saja ia saudara sepupunya dan suami dari Asma binti Abu Bakar yang empunya dua puteri semata, tapi iebih dari itu adalah karena pengabdiannya yang Iuar biasa, keberaniannya yang perkasa, kepemurahannya yang tidak terkira dan pengurbanan diri dan hartanya untuk Allah Tuhan dari alam semesta. Sungguh, Hasan bin Tsabit telah melukiskan sifat-sifatnya ini dengan indah sekali, katanya:

"Ia berdiri teguh menepati janjinya kepada Nabi dan mengikuti petunjuknya. Menjadi pembelanya, sementara perbuatan sesuai dengan perkataannya. Ditempuhnya jalan yang telah digunakannya, tak hendak menyimpang daripadanya. Bertindak sebagai pembela kebenaran, karena kebenaran itu jalan sebaik-baiknya.

Ia adalah seorang berkuda yang termasyhur, dan pahlawan yang gagah perkasa.
Merajalela di medan perang dan ditakuti di setiap arena.
Dengan Rasulullah memplanyai pertalian darah dan masih berhubungan keluarga.
Dan dalam membela Islam mempunyai jasa-jasa yang tidak terkira.
Betapa banyaknya marabahaya yang mengancam Rasulullah Nabi al-Musthafa.
Disingkirkan Zubair dengan ujung pedangnya, maka semoga Allah membalas jasa-jasanya"

Ia seorang yang berbudi tinggi dan bersifat mulia.... Keberanian dan kepemurahannya seimbang laksana dua kuda satu tarikan ... ! Ia telah berhasil mengurus perniagaannya dengan gemilang, kekayaannya melimpah, tetapi semua itu dibelanjakannya untuk membela Islam, sehingga ia sendiri mati dalam berutang ... ! Tawakkalnya kepada Allah merupakan dasar kepemurahannya, sumber keberanian dan pengurbanannya hingga ia rela menyerahkan nyawanya, dan diwasiatkannya kepada anaknya Abdullah untuk melunasi utang-utangnya, demikian pesannya:

"Bila aku tak mampu membayar utang, minta tolonglah kepada Maulana - induk semang kita -- "Lalu ditanya anaknya Abdullah: "Maulana yang mana bapak maksudkan ... ?" Maka jawabnya: "Yaitu Allah .... Induk Semang dan Penolong kita yang paling utama ... !"

Kata Abdullah kemudian: "Maka demi Allah, setiap aku terjatuh ke dalam kesukaran karena utangnya, tetap aku memohon:

"Wahai Induk Semang Zubair, lunasilah utangnya, maka Allah mengabulkan permohonan itu, dan alhamdulillah hutang pun dapat dilunasi ... "

Dalam perang Jamal sebagaimana telah kami utarakan dalam ceriteranya yang lalu mengenai Thalhah, Zubair menemui akhir hayat dan tempat kesudahannya .... Sesudah ia menyadari kebenaran dan berlepas tangan dari peperangan, terus diintai oleh golongan yang menghendaki terus berkobarnya api fitnah, lalu ia pun ditusuk oleh seorang pembunuh yang curang waktu ia sedang lengah, yakni di kala ia sedang shalat menghadap Tuhannya....

Si pembunuh itu pergi kepada Imam All, dengan maksud melaporkan tindakannya terhadap Zubair, dengan dugaan bahwa kabar itu akan membuat Ali bersenang hati, apalagi sambil menanggalkan pedang-pedang Zubair yang telah dirampasnya setelah melakukan kejahatan tersebut ....

Tetapi Ali berteriak demi mengetahui bahwa di muka pintu ada pembunuh Zubair yang minta idzin masuk dan memerintahkan orang untuk mengusirnya, katanya: "Sampaikan berita kepada pembunuh putera ibu Shafiah itu, bahwa untuknya telah disediakan api neraka ... !" Dan ketika pedang Zubair ditunjukkan kepada Ali oleh beberapa shahabatnya, ia menciumn dan lama sekali ia menangis kemudian katanya: "Demi Allah, pedang ini sudah banyak berjasa, digunakan oleh pemiliknya untuk melindungi Rasulullah dari marabahaya ...

Dalam mengakhiri pembicaraan kita mengenai dirinya, apakah masih ada penghormatan yang lebih indah dan berharga untuk dipersembahkan kepada Zubair, dari ucapan Imam Ali sendiri ... ? Yaitu :

"Selamat dan bahagia bagi Zubair dalam kematian sesudah mencapai kejayaan hidupnya ! Selamat, kemudian selamat kita ucapkan kepada pembela Rasulullah ... !

PENGUMUMAN PSB 2009 SMPN 1 SUNGAI LILIN

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Kepada Bapak kepala SD/MI rayonisasi dan Wali calon siswa baru SMPN 1 Sungai Lilin, berikut ini dapat didownload Pengumuman Penerimaan Siswa Baru SMPN 1 Sungai Lilin TP 2009/2010. Panitia Mengucapkan Selamat kepada Siswa Yang diterima. Selanjutnya Bisa mendaftar Ulang Langsung Ke Sekolah (SMPN 1 Sungai Lilin) dengan membawa Surat Panggilan (Format F8).

Sungai Lilin, Juli 2009,
Ketua Panitia
ttd.
SUNARDI,S.Pd.
NIP. 19750708 20012 1 003



Klik Disini untuk mengetahui Siswa Yang Diterima
Klik Disini untuk mengetahui Semua Pendaftar

Thursday 25 June 2009

ANIMASI MIKROMETER SKRUP

Pengukuran merupakan pokok bahasan IPA Fisika yang tergabung dari BAB Besaran dan Satuan. Salah satu alat ukur panjang adalah mikrometer skrup (MS), yang terdiri dari skala nonius dan skala utama. Adapun hasil pengukuran dengan menggunakan MS diperoleh dengan menjumlahkan kedua skala tersebut. Dalam menjelaskan konsep MS kepada siswa kita perlu menggunakan program macromedia flash agar siswa mampu memahami konsep serta menerapkannya dan mampu menggunakan MS dalam pengukuran. Untuk memperoleh animasi flash tentang MS, rekan-rekan guru IPA Fisika dapat mendowload file di bawah ini !!

untuk download silahkan klik disini

Wednesday 24 June 2009

CONTOH CONTOH LAPORAN PTK

Kepada Rekan-rekan guru. PTK merupakan salah satu kegiatan pengembangan profesi bagi guru untuk menuju guru yang profesional. PTK harus berlandaskan kondisi riil di sekolah kita, sehingga tindakan yang akan kita lakukan dalam memperbaiki pembelajaran akan bermakna di sekolah kita khususnya. Agar bapak/Ibu tidak bersusah susah dalam menyusun dan melaksankan Penelitian Tindakan Kelas, berikut ini bisa di download beberapa contoh laporan PTK.

Thursday 18 June 2009

SALMAN AL-FARISI RADHIYALLAHU 'ANHU

( Pencari Kebenaran )

Dari Persi datangnya pahlawan kali ini. Dan dari Persi pula Agama Islam nanti dianut oleh orang-orang Mu'min yang tidak sedikit jumlahnya, dari kalangan mereka muncul pribadi-pribadi istimewa yang tiada taranya, baik dalam bidang kedalam ilmu pengetahuan dan ilmuan dan keagamaan, maupun keduniaan.

Dan memang, salah satu dari keistimewaan dan kebesaran al-Islam ialah, setiap ia memasuki suatu negeri dari negeri-negeri Allah, maka dengan keajaiban luar biasa dibangkitkannya setiap keahlian, digerakkannya segala kemampuan serta digalinya bakat-bakat terpendam dari warga dan penduduk negeri itu, hingga bermunculanlah filosof-filosof Islam, dokter-dokter Islam, ahli-ahli falak Islam, ahli-ahli fiqih Islam, ahli-ahli ilmu pasti Islam dan penemu-penemu mutiara Islam .

Ternyata bahwa pentolan-pentolan itu berasal dari setiap penjuru dan muncul dari setiap bangsa, hingga masa-masa pertama perkembangan Islam penuh dengan tokoh-tokoh luar biasa dalam segala lapangan, baik cita maupun karsa, yang berlainan tanah air dan suku bangsanya, tetapi satu Agama. Dan perkembangan yang penuh berkah dari Agama ini telah lebih dulu dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahkan beliau telah menerima janji yang benar dari Tuhannya Yang Maha Besar lagi Maha Mengetahui. Pada suatu hari diangkatlah baginya jarak pemisah dari tempat dan waktu, hingga disaksikannyalah dengan mata kepala panji-panji Islam berkibar di kota-kota di muka bumi, serta di istana dan mahligai-mahligai para penduduknya.

Salman radhiyallahu 'anhu sendiri turut menvaksikan hal tersebut, karena ia memang terlibat dan mempunyai hubungan erat dengan kejadian itu. Peristiwa itu terjadi waktu perang Khandaq, yaitu pada tahun kelima Hijrah. Beberapa orang pemuka Yahudi pergi ke Mekah menghasut orang-orang musyrik dan golongan-golongan kuffar agar bersekutu menghadapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Kaum Muslimin, serta mereka berjanji akan memberikan bantuan dalam perang penentuan vang akan menumbangkan serta mencabut urat akar Agama baru ini.

Siasat dan taktik perang pun diaturlah secara licik, bahwa tentara Quraisy dan Ghathfan akan menyerang kota Madinah dari luar, sementara Bani Quraidlah (Yahudi) akan menyerang-nya dari dalam -- yaitu dari belakang barisan Kaum Muslimim sehingga mereka akan terjepit dari dua arah, karenanya mereka akan hancur lumat dan hanya tinggal nama belaka.

Demikianlah pada suatu hari Kaum Muslimin tiba-tiba melihat datangnya pasukan tentara yang besar mendekati kota Madinah, membawa perbekalan banyak dan persenjataan lengkap untuk menghancurkan. Kaum Muslimin panik dan mereka bagaikan kehilangan akal melihat hal yang tidak diduga-duga itu. Keadaan mereka dilukiskan oleh al-Quran sebagai berikut:

Ketika mereka datang dari sebelah atas dan dari arah bawahmu, dan tatkala pandangan matamu telah berputar liar, seolah-olah hatimu telah nakh sampai kerongkongan, dan kamu menaruh sangkaan yang bukan-bukan terhadap Allah. (Q.S. 33 al-Ahzab:l0)

Dua puluh empat ribu orang prajurit di bawah pimpinan Abu Sufyan dan Uyainah bin Hishn menghampiri kota Madinah dengan maksud hendak mengepung dan melepaskan pukulan menentukan yang akan menghabisi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Agama serta para shahabatnya.

Pasukan tentara ini tidak saja terdiri dari orang-orang Quraisy, tetapi juga dari berbagai kabilah atau suku yang menganggap Islam sebagai lawan yang membahayakan mereka. Dan peristiwa ini merupakan percobaan akhir dan menentukan dari fihak musuh-musuh Islam, baik dari perorangan, maupun dari suku dan golongan.

Kaum Muslimin menginsafi keadaan mereka yang gawat ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-pun mengumpulkan para shahabatnya untuk bermusyawarah. Dan tentu saja mereka semua setuju untuk bertahan dan mengangkat senjata, tetapi apa yang harus mereka lakukan untuk bertahan itu?

Ketika itulah tampil seorang yang tinggi jangkung dan berambut lebat, seorang yang disayangi dan amat dihormati oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Itulah dia Salman al-Farisi radhiyallahu 'anhu!' Dari tempat ketinggian ia melayangkan pandang meninjau sekitar Madinah, dan sebagai telah dikenalnya juga didapatinya kota itu di lingkung gunung dan bukit-bukit batu yang tak ubah bagai benteng juga layaknya. Hanya di sana terdapat pula daerah terbuka, luas dan terbentang panjang, hingga dengan mudah akan dapat diserbu musuh untuk memasuki benteng pertahanan.

Di negerinya Persi, Salman radhiyallahu 'anhu telah mempunyai pengalaman luas tentang teknik dan sarana perang, begitu pun tentang siasat dan liku-likunya. Maka tampillah ia mengajukan suatu usul kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yaitu suatu rencana yang belum pernah dikenal oleh orang-orang Arab dalam peperangan mereka selama ini. Rencana itu berupa penggalian khandaq atau parit perlindungan sepanjang daerah terbuka keliling kota.

Dan hanya Allah yang lebih mengetahui apa yang akan dialami Kaum Muslimin dalam peperangan itu seandainya mereka tidak menggali parit atau usul Salman radhiyallahu 'anhu tersebut.

Demi Quraisy menyaksikan parit terbentang di hadapannya, mereka merasa terpukul melihat hal yang tidak disangka-sangka itu, hingga tidak kurang sebulan lamanya kekuatan mereka bagai terpaku di kemah-kemah karena tidak berdaya menerobos kota.

Dan akhirnya pada suatu malam Allah Ta'ala mengirim angin topan yang menerbangkan kemah-kemah dan memporak-porandakan tentara mereka. Abu Sufyan pun menyerukan kepada anak buahnya agar kembali pulang ke kampung mereka ... dalam keadaan kecewa dan berputus asa serta menderita kekalahan pahit ...

Sewaktu menggali parit, Salman radhiyallahu 'anhu tidak ketinggalan bekerja bersama Kaum Muslimin yang sibuk menggali tanah. Juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ikut membawa tembilang dan membelah batu. Kebetulan di tempat penggalian Salman radhiyallahu 'anhu bersama kawan-kawannya, tembilang mereka terbentur pada sebuah batu besar.

Salman radhiyallahu 'anhu seorang yang berperawakan kukuh dan bertenaga besar. Sekali ayun dari lengannya yang kuat akan dapat membelah batu dan memecahnya menjadi pecahan-pecahan kecil. Tetapi menghadapi batu besar ini ia tak berdaya, sedang bantuan dari teman-temannya hanya menghasilkan kegagalan belaka.

Salman radhiyallahu 'anhu pergi mendapatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan minta idzin mengalihkan jalur parit dari garis semula, untuk menghindari batu besar yang tak tergoyahkan itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun pergi bersama Salman radhiyallahu 'anhu untuk melihat sendiri keadaan tempat dan batu besar tadi. Dan setelah menyaksikannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta sebuah tembilang dan menyuruh para shahabat mundur dan menghindarkan diri dari pecahan-pecahan batu itu nanti....

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu membaca basmalah dan mengangkat kedua tangannya yang mulia yang sedang memegang erat tembilang itu, dan dengan sekuat tenaga dihunjamkannya ke batu besar itu. Kiranya batu itu terbelah dan dari celah belahannya yang besar keluar lambaian api yang tinggi dan menerangi. "Saya lihat lambaian api itu menerangi pinggiran kota Madinah", kata Salman radhiyallahu 'anhu, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan takbir, sabdanya:

Allah Maha Besar! Ahu telah dikaruniai hunci-kunci istana negeri Persi, dan dari lambaian api tadi nampak olehku dengan nyata istana-istana kerajaan Hirah begitu pun kota-kota maharaja Persi dan bahwa ummatku akan menguasai semua itu.

Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat tembilang itu kembali dan memukulkannya ke batu untuk kedua kalinya. Maka tampaklah seperti semula tadi. Pecahan batu besar itu menyemburkan lambaian api yang tinggi dan menerangi, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir sabdanya:

Allah Maha Besar! Ahu telah dikaruniai kunci-kunci negeri Romawi, dan tampak nyata olehku istana-istana merahnya, dan bahwa ummatku akan menguasainya.

Kemudian dipukulkannya untuk ketiga kali, dan batu besar itu pun menyerah pecah berderai, sementara sinar yang terpancar daripadanya amat nyala dan terang temarang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mengucapkan la ilaha illallah diikuti dengan gemuruh oleh kaum Muslimin. Lalu diceritakanlah oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau sekarang melihat istana-istana dan mahligai-mahligai di Syria maupun Shan'a, begitu pun di daerah-daerah lain yang suatu ketika nanti akan berada di bawah naungan bendera Allah yang berkibar. Maka dengan keimanan penuh Kaum Muslimin pun serentak berseru:

Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya .... Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.

Salman radhiyallahu 'anhu adalah orang yang mengajukan saran untuk membuat parit. Dan dia pulalah penemu batu yang telah memancarkan rahasia-rahasia dan ramalan-ramalan ghaib, yakni ketika ia meminta tolong kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Ia berdiri di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyaksikan cahaya dan mendengar berita gembira itu. Dan dia masih hidup ketika ramalan itu menjadi kenyataan, dilihat bahkan dialami dan dirasakannya sendiri. Dilihatnya kota-kota di Persi dan Romawi, dan dilihatnya mahligai istana di Shan'a, di Mesir, di Syria dan di Irak. Pendeknya disaksikan dengan mata kepalanya bahwa seluruh permukaan bumi seakan berguncang keras, karena seruan mempesona penuh berkah yang berkumandang dari puncak menara-menara tinggi di setiap pelosok, memancarkan sinar hidayah Allah ....Nah, itulah dia sedang duduk di bawah naungan sebatang pohon yang rindang berdaun rimbun, di muka rumahnya di kota Madain; sedang menceriterakan kepada shahabat-shahabatnya perjuangan berat yang dialaminya demi mencari kebenaran, dan mengisahkan kepada mereka bagaimana ia meninggalkan agama nenek moyangnya bangsa Persi, masuk ke dalam agama Nashrani dan dari sana pindah ke dalam Agama Islam. Betapa ia telah meninggalkan kekayaan berlimpah dari orang tuanya dan menjatuhkan dirinya ke dalam lembah kemiskinan demi kebebasan fikiran dan jiwanya .. .! Betapa ia dijual di pasar budak dalam mencari kebenaran itu, bagaimana ia berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan iman kepadanya ...!

Marilah kita dekati majlisnya yang mulia dan kita dengarkan kisah menakjubkan yang diceriterakannya!

"Aku berasal dari Isfahan, warga suatu desa yang bernama "Ji". Bapakku seorang bupati di daerah itu, dan aku merupakan makhluq Allah yang paling disayanginya. Aku membaktikan diri dalam agama majusi, hingga diserahi tugas sebagai penjaga api yang bertanggung jawab atas nyalanya dan tidak membiarkannya padam.

Bapakku memiliki sebidang tanah, dan pada suatu hari aku disuruhnya ke sana. Dalam perjalanan ke tempat tujuan, aku lewat di sebuah gereja milik kaum Nashrani. Kudengar mereka sedang sembahyang, maka aku masuk ke dalam untuk melihat apa yang mereka lakukan. Aku kagum melihat cara mereka sembahyang, dan kataku dalam hati: "Ini lebih baik dari apa yang aku anut selama ini!" Aku tidak beranjak dari tempat itu sampai matahari terbenam, dan tidak jadi pergi ke tanah milik bapakku serta tidak pula kembali pulang, hingga bapak mengirim orang untuk menyusulku.

Karena agama mereka menarik perhatianku, kutanyakan kepada orang-orang Nashrani dari mana asal-usul agama mereka. "Dari Syria",ujar mereka.

Ketika telah berada di hadapan bapakku, kukatakan kepadanya: "Aku lewat pada suatu kaum yang sedang melakukan upacara sembahyang di gereja. Upacara mereka amat mengagumkanku. Kulihat pula agama mereka lebih baik dari agama kita". Kami pun bersoal-jawab melakukan diskusi dengan bapakku dan berakhir dengan dirantainya kakiku dan dipenjarakannya diriku ....

Kepada orang-orang Nashrani kukirim berita bahwa aku telah menganut agama mereka. Kuminta pula agar bila datang rombongan dari Syria, supaya aku diberi tahu sebelum mereka kembali, karena aku akan ikut bersama mereka ke sana. Permintaanku itu mereka kabulkan, maka kuputuskan rantai. Lalu meloloskan diri dari penjara dan menggabungkan diri kepada rombongan itu menuju Syria.

Sesampainya di sana kutanyakan seorang ahli dalam agama itu, dijawabnya bahwa ia adalah uskup pemilik gereja. Maka datanglah aku kepadanya, kuceriterakan keadaanku. Akhirnya tinggallah aku bersamanya sebagai pelayan, melaksanakan ajaran mereka dan belajar, Sayang uskup ini seorang yang tidak baik beragamanya, karena dikumpulkannya sedekah dari orang-orang dengan alasan untuk dibagikan, ternyata disimpan untuk dirinya pribadi. Kemudian uskup itu wafat ....dan mereka mengangkat orang lain sebagai gantinya. Dan kulihat tak seorang pun yang lebih baik beragamanya dari uskup baru ini. Aku pun mencintainya demikian rupa, sehingga hatiku merasa tak seorang pun yang lebih kucintai sebelum itu dari padanya.

Dan tatkala ajalnya telah dekat, tanyaku padanya: "Sebagai anda maklumi, telah dekat saat berlakunya taqdir Allah atas diri anda. Maka apakah yang harus kuperbuat, dan siapakah sebaiknya yang harus kuhubungi. "Anakku!", ujamya: "tak seorang pun menurut pengetahuanku yang sama langkahnya dengan aku, kecuali seorang pemimpin yang tinggal di Mosul".

Lalu tatkala ia wafat aku pun berangkat ke Mosul dan menghubungi pendeta yang disebutkannya itu. Kuceriterakan kepadanya pesan dari uskup tadi dan aku tinggal bersamanya selama waktu yang dikehendaki Allah.

Kemudian tatkala ajalnya telah dekat pula, kutanyakan kepadanya siapa yang harus kuturuti. Ditunjukkannyalah orang shalih yang tinggal di Nasibin. Aku datang kepadanya dan ku ceriterakan perihalku, lalu tinggal bersamanya selama waktu yang dikehendaki Allah pula.

Tatkala ia hendak meninggal, kubertanya pula kepadanya. Maka disuruhnya aku menghubungi seorang pemimpin yang tinggal di 'Amuria, suatu kota yang termasuk wilayah Romawi.

Aku berangkat ke sana dan tinggal bersamanya, sedang sebagai bekal hidup aku berternak sapi dan kambing beberapa ekor banyaknya.

Kemudian dekatlah pula ajalnya dan kutanyakan padanya kepada siapa aku dipercayakannya. Ujarnya: "Anakku.' Tak seorang pun yang kukenal serupa dengan kita keadaannya dan dapat kupercayakan engkau padanya. Tetapi sekarang telah dekat datangnya masa kebangkitan seorang Nabi yang mengikuti agama Ibrahim secara murni. la nanti akan hijrah he suatu tempat yang ditumbuhi kurma dan terletak di antara dua bidang tanah berbatu-batu hitam. Seandainya kamu dapat pergi ke sana, temuilah dia, la mempunyai tanda-tanda yang jelas dan gamblang: ia tidak mau makan shadaqah, sebaliknya bersedia menerima hadiah dan di pundaknya ada cap kenabian yang bila kau melihatnya, segeralah kau mengenalinya':

Kebetulan pada suatu hari lewatlah suatu rombongan berkendaraan, lalu kutanyakan dari mana mereka datang. Tahulah aku bahwa mereka dari jazirah Arab, maka kataku kepada mereka: "Maukah kalian membawaku ke negeri kalian, dan sebagai imbalannya kuberikan kepada kalian sapi-sapi dan kambing-kambingku ini?" "Baiklah", ujar mereka.

Demikianlah mereka membawaku serta dalam perjalanan hingga sampai di suatu negeri yang bernama Wadil Qura. Di sana aku mengalami penganiayaan, mereka menjualku kepada seorang yahudi. Ketika tampak olehku banyak pohon kurma, aku berharap kiranya negeri ini yang disebutkan pendeta kepadaku dulu, yakni yang akan menjadi tempat hijrah Nabi yang ditunggu. Ternyata dugaanku meleset.

Mulai saat itu aku tinggal bersama orang yang membeliku, hingga pada suatu hari datang seorang yahudi Bani Quraizhah yang membeliku pula daripadanya. Aku dibawanya ke Madinah, dan demi Allah baru saja kulihat negeri itu, aku pun yakin itulah negeri yang disebutkan dulu.

Aku tinggal bersama yahudi itu dan bekerja di perkebunan kurma milik Bani Quraizhah, hingga datang saat dibangkitkannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang datang ke Madinah dan singgah pada Bani 'Amar bin 'Auf di Quba.

Pada suatu hari, ketika aku berada di puncak pohon kurma sedang majikanku lagi duduk di bawahnya, tiba-tiba datang seorang yahudi saudara sepupunya yang mengatakan padanya:

"Bani Qilah celaka! Mereka berkerumun mengelilingi seorang laki-laki di Quba yang datang dari Mekah dan mengaku sebagai Nabi Demi Allah, baru saja ia mengucapkan kata-kata itu, tubuhku-pun bergetar keras hingga pohon kurma itu bagai bergoncang dan hampir saja aku jatuh menimpa majikanku. Aku segera turun dan kataku kepada orang tadi: "Apa kata anda?" Ada berita apakah?" Majikanku mengangkat tangan lalu meninjuku sekuatnya, serta bentaknya: "Apa urusanmu dengan ini, ayoh kembali ke pekerjaanmu!" Maka aku pun kembalilah bekerja ...

Setelah hari petang, kukumpulkan segala yang ada padaku, lalu keluar dan pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Quba. Aku masuk kepadanya ketika beliau sedang duduk bersama beberapa orang anggota rombongan. Lalu kataku kepadanya: "Tuan-tuan adalah perantau yang sedang dalam kebutuhan. Kebetulan aku mempunyai persediaan makanan yang telah kujanjikan untuk sedeqah. Dan setelah mendengar keadaan tuan-tuan, maka menurut hematku, tuan-tuanlah yang lebih layak menerimanya, dan makanan itu kubawa ke sini". Lalu makanan itu kutaruh di hadapannya.

"Makanlah dengan nama Allah". sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada para shahabatnya, tetapi beliau tak sedikit pun mengulurkan tangannya menjamah makanan itu. "Nah, demi Allah!" kataku dalam hati, inilah satu dari tanda-tandanya ... bahwa ia tah mau memakan harta sedeqah':

Aku kembali pulang, tetapi pagi-pagi keesokan harinya aku kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil membawa makanan, serta kataku kepadanya: "Kulihat tuan tak hendak makan sedeqah, tetapi aku mempunyai sesuatu yang ingin kuserahkan kepada tuan sebagai hadiah'', lalu kutaruh makanan di hadapannya. Maka sabdanya kepada shahabatnya: 'Makanlah dengan menyebut nama Allah ! ' Dan beliaupun turut makan bersama mereka. "Demi Allah': kataku dalam hati, inilah tanda yang kedua, bahwa ia bersedia menerima hadiah ':

Aku kembali pulang dan tinggal di tempatku beberapa lama. Kemudian kupergi mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kutemui beliau di Baqi', sedang mengiringkan jenazah dan dikelilingi oleh shahabat-shahabatnya. Ia memakai dua lembar kain lebar, yang satu dipakainya untuk sarung dan yang satu lagi sebagai baju.

Kuucapkan salam kepadanya dan kutolehkan pandangan hendak melihatnya. Rupanya ia mengerti akan maksudku, maka disingkapkannya kain burdah dari lehernya hingga nampak pada pundaknya tanda yang kucari, yaitu cap henabian sebagai disebutkan oleh pendeta dulu.

Melihat itu aku meratap dan menciuminya sambil menangis. Lalu aku dipanggil menghadap oleh Rasulullah. Aku duduk di hadapannya, lalu kuceriterakan kisahku kepadanya sebagai yang telah kuceriterakan tadi.

Kemudian aku masuk Islam, dan perbudakan menjadi penghalang bagiku untuk menyertai perang Badar dan Uhud. Lalu pada suatu hari Rasulullah menitahkan padaku:'Mintalah pada majihanmu agar ia bersedia membebashanmu dengan menerima uang tebusan."

Maka kumintalah kepada majikanku sebagaimana dititahkan Rasulullah, sementara Rasulullah menyuruh para shahabat untuk membantuku dalam soal keuangan.

Demikianlah aku dimerdekakan oleh Allah, dan hidup sebagai seorang Muslim yang bebas merdeka, serta mengambil bagian bersama Rasulullah dalam perang Khandaq dan peperangan lainnya.

Dengan kalimat-kalimat yang jelas dan manis, Salman radhiyallahu 'anhu menceriterakan kepada kita usaha keras dan perjuangan besar serta mulia untuk mencari hakikat keagamaan, yang akhirnya dapat sampai kepada Allah Ta'ala dan membekas sebagai jalan hidup yang harus ditempuhnya ....

Corak manusia ulung manakah orang ini? Dan keunggulan besar manakah yang mendesak jiwanya yang agung dan melecut kemauannya yang keras untuk mengatasi segala kesulitan dan membuatnya mungkin barang yang kelihatan mustahil? Kehausan dan kegandrungan terhadap kebenaran manakah yang telah menyebabkan pemiliknya rela meninggalkan kampung halaman berikut harta benda dan segala macam kesenangan, lalu pergi menempuh daerah yang belum dikenal -- dengan segala halangan dan beban penderitaan -- pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu negeri ke negeri lain, tak kenal letih atau lelah, di samping tak lupa beribadah secara tekun ...?

Sementara pandangannya yang tajam selalu mengawasi manusia, menyelidiki kehidupan dan aliran mereka yang berbeda, sedang tujuannya yang utama tak pernah beranjak dari semula, yang tiada lain hanya mencari kebenaran. Begitu pun pengurbanan mulia yang dibaktikannya demi mencapai hidayah Allah, sampai ia diperjual belikan sebagai budak belian ...Dan akhirnya ia diberi Allah ganjaran setimpal hingga dipertemukan dengan al-Haq dan dipersuakan dengan Rasul-Nya, lalu dikaruniai usia lanjut, hingga ia dapat menyaksikan dengan kedua matanya bagaimana panji-panji Allah berkibaran di seluruh pelosok dunia, sementara ummat Islam mengisi ruangan dan sudut-sudutnya dengan hidayah dan petunjuk Allah, dengan kemakmuran dan keadilan.. .!

Bagaimana akhir kesudahan yang dapat kita harapkan dari seorang tokoh yang tulus hati dan keras kemauannya demikian rupa? Sungguh, keislaman Salman radhiyallahu 'anhu adalah keislamannya orang-orang utama dan taqwa. Dan dalam kecerdasan, kesahajaan dan kebebasan dari pengaruh dunia, maka keadaannya mirip sekali dengan Umar bin Khatthab.

Ia pernah tinggal bersama Abu Darda di sebuah rumah beberapa hari lamanya. Sedang kebiasaan Abu Darda beribadah di waktu malam dan shaum di waktu siang. Salman radhiyallahu 'anhu melarangnya berlebih-lebihan dalam beribadah seperti itu.

Pada suatu hari Salman radhiyallahu 'anhu bermaksud hendak mematahkan niat Abu Darda untuk shaum sunnat esok hari. Dia menyalahkannya: "Apakah engkau hendak melarangku shaum dan shalat karena Allah?" Maka jawab Salman radhiyallahu 'anhu: "Sesungguhnya kedua matamu mempunyai hak atas dirimu, demikian pula keluargamu mempunyai hak atas dirimu. Di samping engkau shaum, berbukalah; dan di samping melakukan shalat, tidurlah!"

Peristiwa itu sampai ke telinga Rasulullah, maka sabdanya: Sungguh Salman radhiyallahu 'anhu telah dipenuhi dengan ilmu.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendiri sering memuji kecerdasan Salman radhiyallahu 'anhu serta ketinggian ilmunya, sebagaimana beliau memuji Agama dan budi pekertinya yang luhur. Di waktu perang Khandaq, kaum Anshar sama berdiri dan berkata: "Salman radhiyallahu 'anhu dari golongan kami". Bangkitlah pula kaum Muhajirin, kata mereka: "Tidak, ia dari golongan kami!" Mereka pun dipanggil oleh Rasurullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan sabdanya: Salman adalah golongan kami, ahlul Bait.

Dan memang selayaknyalah jika Salman radhiyallahu 'anhu mendapat kehormatan seperti itu ...!

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu menggelari Salman radhiyallahu 'anhu dengan "Luqmanul Hakim". Dan sewaktu ditanya mengenai Salman, yang ketika itu telah wafat, maka jawabnya: "Ia adalah seorang yang datang dari kami dan kembali kepada kami Ahlul Bait. Siapa pula di antara kalian yang akan dapat menyamai Luqmanul Hakim. Ia telah beroleh ilmu yang pertama begitu pula ilmu yang terakhir. Dan telah dibacanya kitab yang pertama dan juga kitab yang terakhir. Tak ubahnya ia bagai lautan yang airnya tak pernah kering".

Dalam kalbu para shahabat umumnya, pribadii Salman radhiyallahu 'anhu telah mendapat kedudukan mulia dan derajat utama. Di masa pemerintahan Khalifah Umar radhiyallahu 'anhu ia datang berkunjung ke Madinah. Maka Umar melakukan penyambutan yang setahu kita belum penah dilakukannya kepada siapa pun juga. Dikumpulkannya para shahabat dan mengajak mereka: "Marilah kita pergi menyambut Salman radhiyallahu 'anhu!" Lalu ia keluar bersama mereka menuju pinggiran kota Madinah untuk menyambutnya ...

Semenjak bertemu dengan Rasulullah dan iman kepadanya, Salman radhiyallahu 'anhu hidup sebagai seorang Muslim yang merdeka, sebagai pejuang dan selalu berbakti. Ia pun mengalami kehidupan masa Khalifah Abu Bakar radhiyallahu 'anhu; kemudian di masa Amirul Mu'minin Umar radhiyallahu 'anhu; lalu di masa Khalifah Utsman radhiyallahu 'anhu, di waktu mana ia kembali ke hadlirat Tuhannya.

Di tahun-tahun kejayaan ummat Islam, panji-panji Islam telah berkibar di seluruh penjuru, harta benda yang tak sedikit jumlahnya mengalir ke Madinah sebagai pusat pemerintahan baik sebagai upeti ataupun pajak untuk kemudian diatur pembagiannya menurut ketentuan Islam, hingga negara mampu memberikan gaji dan tunjangan tetap. Sebagai akibatnya banyaklah timbul masalah pertanggungjawaban secara hukum mengenai perimbangan dan cara pembagian itu, hingga pekerjaan pun bertumpuk dan jabatan tambah meningkat.

Maka dalam gundukan harta negara yang berlimpah ruah itu, di manakah kita dapat menemukan Salman radhiyallahu 'anhu? Di manakah kita dapat menjumpainya di saat kekayaan dan kejayaan, kesenangan dan kemakmuran itu ...?

Bukalah mata anda dengan baik! Tampaklah oleh anda seorang tua berwibawa duduk di sana di bawah naungan pohon, sedang asyik memanfaatkan sisa waktunya di samping berbakti untuk negara, menganyam dan menjalin daun kurma untuk dijadikan bakul atau keranjang.

Nah, itulah dia Salman radhiyallahu 'anhu Perhatikanlah lagi dengan cermat! Lihatlah kainnya yang pendek, karena amat pendeknya sampai terbuka kedua lututnya. Padahal ia seorang tua yang berwibawa, mampu dan tidak berkekurangan. Tunjangan yang diperolehnya tidak sedikit, antara empat sampai enam ribu setahun. Tapi semua itu disumbangkannya habis, satu dirham pun tak diambil untuk dirinya. Katanya: "Untuk bahannya kubeli daun satu dirham, lalu kuperbuat dan kujual tiga dirham.

Yang satu dirham kuambil untuk modal, satu dirham lagi untuk nafkah keluargaku, sedang satu dirham sisanya untuk shadaqah. Seandainya Umar bin Khatthab radhiyallahu 'anhu melarangku berbuat demikian, sekali-kali tiadalah akan kuhentikan!"

Lalu bagaimana wahai ummat Rasulullah? Betapa wahai peri kemanusiaan, di mana saja dan kapan saja? Ketika mendengar sebagian shahabat dan kehidupannya yang amat bersahaja, seperti Abu Bakar, Umar, Abu Dzar radhiyallahu 'anhum dan lain-lain; sebagian kita menyangka bahwa itu disebabkan suasana lingkungan padang pasir, di mana seorang Arab hanya dapat menutupi keperluan dirinya secara bersahaja.

Tetapi sekarang kita berhadapan dengan seorang putera Persi, suatu negeri yang terkenal dengan kemewahan dan kesenangan serta hidup boros, sedang ia bukan dari golongan miskin atau bawahan, tapi dari golongan berpunya dan kelas tinggi. Kenapa ia sekarang menolak harta, kekayaan dan kesenangan; bertahan dengan kehidupan bersahaja, tiada lebih dari satu dirham tiap harinya, yang diperoleh dari hasil jerih payahnya sendiri.. .? kenapa ditolaknya pangkat dan tak bersedia menerimanya?

Katanya: "Seandainya kamu masih mampu makan tanah asal tak membawahi dua orang manusia --, maka lakukanlah!" Kenapa ia menolak pangkat dan jabatan, kecuali jika mengepalai sepasukan tentara yang pergi menuju medan perang? Atau dalam suasana tiada seorang pun yang mampu memikul tanggung jawab kecuali dia, hingga terpaksa ia melakukannya dengan hati murung dan jiwa merintih? Lalu kenapa ketika memegang jabatan yang mesti dipikulnya, ia tidak mau menerima tunjangan yang diberikan padanya secara halal?

Diriwayatkan eleh Hisyam bin Hisan dari Hasan: "Tunjangan Salman radhiyallahu 'anhu sebanyak lima ribu setahun, (gambaran kesederhanaannya) ketika ia berpidato di hadapan tigapuluh ribu orang separuh baju luarnya (aba'ah) dijadikan alas duduknya dan separoh lagi menutupi badannya. Jika tunjangan keluar, maka dibagi-bagikannya sampai habis, sedang untuk nafqahnya dari hasil usaha kedua tangannya".

Kenapa ia melakukan perbuatan seperti itu dan amat zuhud kepada dunia, padahal ia seorang putera Persi yang biasa tenggelam dalam kesenangan dan dipengaruhi arus kemajuan? Marilah kita dengar jawaban yang diberikannya ketika berada di atas pembaringan menjelang ajalnya, sewaktu ruhnya yang mulia telah bersiap-siap untuk kembali menemui Tuhannya Yang Maha Tinggi lagi Maha Pengasih.

Sa'ad bin Abi Waqqash datang menjenguknya, lalu Salman radhiyallahu 'anhu menangis. "Apa yang anda tangiskan, wahai Abu Abdillah",') tanya Sa'ad, "padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat dalam keadaan ridla kepada anda?" "Demi Allah, ujar Salman radhiyallahu 'anhu, "daku menangis bukanlah karena takut mati ataupun mengharap kemewahan dunia, hanya Rasulullah telah menyampaikan suatu pesan kepada kita, sabdanya:

Hendaklah bagian masing-masingmu dari kekayaan dunia ini seperti bekal seorang pengendara, padahal harta milikku begini banyaknya"

Kata Sa'ad: "Saya perhatikan, tak ada yang tampak di sekelilingku kecuali satu piring dan sebuah baskom. Lalu kataku padanya: "Wahai Abu Abdillah, berilah kami suatu pesan yang akan kami ingat selalu darimu!" Maka ujamya: "Wahai Sa'ad!

Ingatlah Allah di kala dukamu, sedang kau derita.
Dan pada putusanmu jika kamu menghukumi.
Dan pada saat tanganmu melakukan pembagian".

Rupanya inilah yang telah mengisi kalbu Salman radhiyallahu 'anhu mengenai kekayaan dan kepuasan. Ia telah memenuhinya dengan zuhud terhadap dunia dan segala harta, pangkat dengan pengaruhnya; yaitu pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadanya dan kepada semua shahabatnya, agar mereha tidak dikuasai oleh dunia dan tidak mengambil bagian daripadanya, kecuali sekedar bekal seorang pengendara.

Salman radhiyallahu 'anhu telah memenuhi pesan itu sebaik-baiknya, namun air matanya masih jatuh berderai ketika ruhnya telah siap untuk berangkat; khawatir kalau-kalau ia telah melampaui batas yang ditetapkan. Tak terdapat di ruangannya kecuali sebuah piring wadah makannya dan sebuah baskom untuk tempat minum dan wudlu .:., tetapi walau demikian ia menganggap dirinya telah berlaku boros .... Nah, bukankah telah kami ceritakan kepada anda bahwa ia mirip sekali dengan Umar?

Pada hari-hari ia bertugas sebagai Amir atau kepala daerah di Madain, keadaannya tak sedikit pun berubah. Sebagai telah kita ketahui, ia menolak untuk menerima gaji sebagai amir, satu dirham sekalipun. Ia tetap mengambil nafkahnya dari hasil menganyam daun kurma, sedang pakaiannya tidak lebih dari sehelai baju luar, dalam kesederhanaan dan kesahajaannya tak berbeda dengan baju usangnya.

Pada suatu hari, ketika sedang berjalan di suatu jalan raya, ia didatangi seorang laki-laki dari Syria yang membawa sepikul buah tin dan kurma. Rupanya beban itu amat berat, hingga melelahkannya. Demi dilihat olehnya seorang laki-laki yang tampak sebagai orang biasa dan dari golongan tak berpunya, terpikirlah hendak menyuruh laki-laki itu membawa buah-buahan dengan diberi imbalan atas jerih payahnya bila telah sampai ke tempat tujuan. Ia memberi isyarat supaya datang kepadanya, dan Salman radhiyallahu 'anhu menurut dengan patuh. "Tolong bawakan barangku ini!", kata orang dari Syria itu. Maka barang itu pun dipikullah oleh Salman radhiyallahu 'anhu, lalu berdua mereka berjalan bersama-sama.

Di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan satu rombongan. Salman radhiyallahu 'anhu memberi salam kepada mereka, yang dijawabnya sambil berhenti: "Juga kepada amir, kami ucapkan salam" "Juga kepada amir?" Amir mana yang mereka maksudkan?" tanya orang Syria itu dalam hati. Keheranannya kian bertambah ketika dilihatnya sebagian dari anggota rombongan segera menuju beban yang dipikul oleh Salman radhiyallahu 'anhu dengan maksud hendak menggantikannya, kata mereka: "Berikanlah kepada kami wahai amir!"

Sekarang mengertilah orang Syria itu bahwa kulinya tiada lain Salman al-Farisi radhiyallahu 'anhu, amir dari kota Madain. Orang itu pun menjadi gugup, kata-kata penyesalan dan permintaan maaf bagai mengalir dari bibirnya. Ia mendekat hendak menarik beban itu dari tangannya, tetapi Salman radhiyallahu 'anhu menolak, dan berkata sambil menggelengkan kepala: "Tidak, sebelum kuantarkan sampai ke rumahmu!

Suatu ketika Salman radhiyallahu 'anhu pernah ditanyai orang: Apa sebabnya anda tidak menyukai jabatan sebagai amir? Jawabnya: "Karena manis wahtu memegangnya tapi pahit waktu melepaskannya!"

Pada waktu yang lain, seorang shahabat memasuki rumah Salman radhiyallahu 'anhu, didapatinya ia sedang duduk menggodok tepung, maka tanya shahabat itu: Ke mana pelayan? Ujarnya: "Saya suruh untuk suatu keperluan, maka saya tak ingin ia harus melakukan dua pekerjaan sekaligus''

Apa sebenarnya yang kita sebut "rumah" itu? Baiklah kita ceritakan bagaimana keadaan rumah itu yang sebenamya. Ketika hendak mendirikan bangunan yang berlebihan disebut sebagai "rumah'' itu, Salman radhiyallahu 'anhu bertanya kepada tukangnya: "Bagaimana corak rumah yang hendak anda dirikan?" Kebetulan tukang bangunan ini seorang 'arif bijaksana, mengetahui kesederhanaan Salman radhiyallahu 'anhu dan sifatnya yang tak suka bermewah mewah. Maka ujarnya: "Jangan anda khawatir! rumah itu merupakan bangunan yang dapat digunakan bernaung di waktu panas dan tempat berteduh di waktu hujan. Andainya anda berdiri, maka kepala anda akan sampai pada langit-langitnya; dan jika anda berbaring, maka kaki anda akan terantuk pada dindingnya". "Benar", ujar Salman radhiyallahu 'anhu, "seperti itulah seharusnya rumah yang akan anda bangun!"

Tak satu pun barang berharga dalam kehidupan dunia ini yang digemari atau diutamakan oleh Salman radhiyallahu 'anhu sedikit pun, kecuali suatu barang yang memang amat diharapkan dan dipentingkannya, bahkan telah dititipkan kepada isterinya untuk disimpan di tempat yang tersembunyi dan aman.

Ketika dalam sakit yang membawa ajalnya, yaitu pada pagi hari kepergiannya, dipanggillah isterinya untuk mengambil titipannya dahulu. Kiranya hanyalah seikat kesturi yang diperolehnya waktu pembebasan Jalula dahulu. Barang itu sengaja disimpan untuk wangi-wangian di hari wafatnya. Kemudian sang isteri disuruhnya mengambil secangkir air, ditaburinya dengan kesturi yang dikacau dengan tangannya, lalu kata Salman radhiyallahu 'anhu kepada isterinya: "Percikkanlah air ini ke sekelilingku ... Sekarang telah hadir di hadapanku makhluq Allah') yang tiada dapat makan, hanyalah gemar wangi-wangian Setelah selesai, ia berkata kepada isterinya: "Tutupkanlah pintu dan turunlah!" Perintah itu pun diturut oleh isterinya.

Dan tak lama antaranya isterinya kembali masuk, didapatinya ruh yang beroleh barkah telah meninggalkan dunia dan berpisah dari jasadnya ... Ia telah mencapai alam tinggi, dibawa terbang oleh sayap kerinduan; rindu memenuhi janjinya, untuk bertemu lagi dengan Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan dengan kedua shahabatnya Abu Bakar dan Umar, serta tokoh-tolroh mulia lainnya dari golongan syuhada dan orang-orang utama ....

Salman radhiyallahu 'anhu .... Lamalah sudah terobati hati rindunya Terasa puas, hapus haus hilang dahaga. Semoga Ridla dan Rahmat Allah menyertainya.

Perlombaan Inovasi Pembelajaran (Inobel) Guru Tingkat Nasional oleh Dirjen GTK Kemdikbud

Salah satu perlombaan guru tingkat nasional yang paling bergengsi bagi guru se Indonesia adalah Lomba Inobel. Perlombaan ini merupa...