Tuesday 28 April 2009

SUASANA PRODUKTIF YANG MENDUKUNG AKTIVITAS PENGEMBANGAN PROFESI GURU

by Sunardi

Pendahuluan

Peranan guru sangat menentukan terhadap peningkatan mutu pendidikan. Menurut Undang Undang RI Nomor 20 Tahuin 2003 tentang Sisdiknas pasal 39 ayat (2) dikatakan bahwa, Guru / dosen sebagai pendidik merupakan tenaga professional, artinya bahwa guru/dosen dituntut memiliki keahlian/kompetensi tertentu. Undang-Undang No 14 tahun 2005, pasal 4 mengisyaratkan bahwa Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk itu pengembangan profesi guru merupakan hal yang sangat urgen untuk sehingga terwujud pendidikan yang bermutu. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, organisasi profesi, maupun lembaga lain yang berusaha mengadakan kegiatan dalam rangka peningkatan mutu guru sehingga menjadi guru yang benar-benar professional. Namun kenyataan dilapangan menunjukkan masih banyak guru yang hanya sekedar mengajar apa adanya. Banyak guru yang kurang minat bacanya, kurang adanya motivasi untuk meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan keprofesionalannya . Di samping itu, diklat-diklat, seminar-seminar, dan kegiatan pengembangan profesi guru lainnya terlihat kurang efektif dalam meningkatkan profesionalisme guru. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan. Untuk itu yang menjadi permasalahan sekarang adalah bagaiamana menciptakan suasana agar dapat memacu aktivitas pengembangan profesi guru sehingga guru akan terpacu untuk meningkatkan kompetensinya sehingga menjadi guru yang berprofesional dan bermuara kepada terwujudnya pendidikan yang bermutu.

Pembahasan

Suasana produktif yang mendukung guru agar mengembangkan profesinya

Selain motivasi internal dari pribadi seorang guru, pengembangan profesi guru didukung oleh suasana kondusif yang mendorong dan memacu guru untuk meningkatkan kompetensinya. Suasana kondusif tersebut adalah :

Pemerintah

1. Penghargaan terhadap Karya Tulis Ilmiah Guru

Saat ini, pemerintah sudah menghargai karya tulis ilmiah (KTI) guru sebagai salah satu syarat untuk naik pangkat dari IVa ke golongan IVb. Bahkan pemerintah mengadakan layanan bimbingan KTI secara Online di website http://www.KTIonline . Namun, guru juga masih kurang termotivasi untuk menulis KTI karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara golongan IV a dan IVb, kurang adanya kemampuan menulis KTI, dan kurang mampu menggunakan ICT sehingga pemanfaatan wevsite KTI online masih rendah. Disamping itu, guru yang sudah golongan IVa merupakan guru yang sudah menurun semangat untuk mengembagkan dirinya. Penulis menyarankan agar penghargaan terhadap KTI guru tidak hanya sebagai syarat untuk naik pangkat dari IVa ke IVb. Pemerintah seharusnya memprogramkan block grant terhadap penulis KTI baik berupa PTK maupun jenis KTI lain kepada semua guru yang berminat dan dipublikasikan secara terbuka. Memang program demikian sudah diadkan oleh pemerintah, namun pelaksanaannya belum optimal.

2. Kegiatan diklat/penataran yang dikaitkan dengan praktik di lapangan

Kegiatan diklat/penataran yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat lebih dominan terhadap kegiatan teoritis. Sebaiknya dalam meningkatkan keprofesioanalan guru kegiatan tersebut harusnya bersifat praktis yang dikaitkan dengan praktik dilapangan.

3. Adanya komunikasi antara Satuan Pendidikan dengan LPTK

Saat ini komunikasi antara Satuan pendidikan (Sekolah) dengan LPTK sebagai lembaga yang memproduksi pendidik dan tenaga kependidikan masih sangat kurang. Seharusnya LPTK pemerintah memfasilitasi adanya hubungan antara sekolah dengan LPTK dalam rangka mengembangkan profesionalisme guru.

4. Pemberian kesejahteraan yang layak dan adil

Usaha peningkatan kesejahteraan guru sudah dilakukan oleh pemerintah. Namun, pelaksanaannya masih belum mengacu kepada prinsip keaadilan, sehingga antara guru yang malas dengan guru yang rajin/berpresati tidak ada perbedaan kesejahteraan. Perbedaan kesejahteraan(gaji) hanya dipandang dengan tinggi rendahnya golongan. Sementara golongan dan pangkat guru l;ebih dominan hanya didasarkan masa kerja.

Organisasi Profesi

1. Otimalisasi organisasi profesi guru (PGRI)

Dalam mengembangkan keprofesiannya, organisasi profesi merupakan hal yang penting dalam memfasilitasi anggotanya untuk mengembangkan diri. Organisasi profesi guru (PGRI atau yang lainnya) masih belum optimal dan belum terlihat adanya usaha untuk mengembangkan profesi anggotanya. Kenyataan menunjukkan bahwa guru-guru di Indonesia banyak yang tidak mengenal AD/ART dan kegiatan kegiatan nyata yang dilakukan untuk mendukung pengembangan profesi guru.

2. Optimalisasi MGMP dan KKG

MGMP merupakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang merupakan sarana diskusi bagi guru pada mata pelajaran tertentu dalam rangka meningkatkan kompetensinya terutama pada mata pelajaran yang diampunya, sedangkan KKG merupakan Kelompok Kerja Guru yang merupakan sarana diskusi bagai guru Kelas (Guru SD) untuk meningkatkan kompetensinya sebagai guru SD yang professional. Kenyataan menunjukkan, bahwa kegiatan MGMP/KKG ini masih dilaksanakan kalau ada proyek saja. Sebagai guru seharusnya menyadari bahwa kegiatan ini merupakan kebutuhannya sehingga tanpa proyekpun kegiatan MGMP/KKG dapat berjalan. Lebih bagus lagi, jika Pemerintah (Pusat maupun Daerah) mengalokasikan dana untuk perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan ini.

Lingkungan Kerja dan masyarakat

1. Suasana Sekolah yang Kondusif

Sekolah yang kondusif baik sarana/prasarana, adimintrasi, kepemimpinan, dan kultur sekolah sangat mempengaruhi guru untuk meningkatkan motivasi kerjanya. Kepala Sekolah sebagai pimpinan seharusnya menyadari pentingnya suasana sekolah yang kondusif, sehingga suasana ini dapat mendukung semua kinerja sekolah dan kinerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.

2. Program Sekolah

Program yang disusun oleh stick holder sekolah seharusnya berorientasi terhadap pengembangan profesi guru seperti pengalokasian dana bagi guru yang membuat PTK, reward kepada guru yang berprestasi, pemilihan guru favorit,supervise klinis, dan program lainnya. Selama ini,program tersebut masih jarang dilakukan oleh sekolah.

3. Masyarakat

Guru merupakan bagian dari masyarakat, guru harus mampu berperan di lingkungan masyarakat. Begitu juga dengan pengakuan masayarakat terhadapa profesi guru akan mempengaruhi guru untuk mengembangkan keprofesionalannya dalam kompetensi kepribadian dan soasial.

Penutup

Dari uraian daitas dapat disimpulkan bahwa suasana produktif yang mendukung aktivitas pengembangan profesi guru adalah berasal dari dukungan positif Pemerintah, Organisasi Profesi, dan Lingkungan Kerja dan masyarakat. Penulis menyarankan bahwa sebagai guru yang terpenting adalah komitmen guru itu sendiri untuk berusaha menjadi professional.

BAHAN BACAAN

Akhmad Sudrajat (2008) Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru . diakses dari http://www.psb-psma.org/blogs/akhmadsudrajat. pada tanggal 26 April 2009

Drs eko Putro Wodoyoko,M.Pd (2008) Penelitian Tindakan kelas dan Pengembangan Profesi Guru, makalah disajikan dalam Smenar nasional Peningkatan Kualitas Profesi Guru melalui Penelitian Tindakan kelas yang diselengkarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purworejo opada taggal 14 sepetember 2008

I Wayan Santyasa (2008),Dimensi-Dimensi Teoretis Peningkatan Profesionalisme Guru .Makalah

Kelvin Djajalaksana (2008) Profesi Guru Di Indonesia diakses dari http://www.olimpiade.org/ pada tanggal 26 April 2009

Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si (2008) Peran Penelitian Tindakan Kelas (Ptk) Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru . diakses dari http://dahli-ahmad.blogspot.com/ pada tanggal 26 April 2009

Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S (2005) Profesionalisme Guru Dan Peningkatan Mutu Pendidikan Di Era Otonomi Daerah. Makalah: Disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Dewan Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 23 Juli 2005

Prof.Dr. Yusufhadi Miarso,M.Sc (2008), Peningkatan Kualifikasi Guru Dalam Perspektif Teknologi Pendidikan. Makalah pada Semiloka di UNES, 8 Mei 2008

Suyono dan Masnur Muslich (2008) Urgensi Kompetensi Karya Tulis Ilmiah bagi Guru: Kenyataan, Harapan, Pengembangan, Makalah Disajikan dalam Pelatihan Profesi Guru
Melalui Penelitian Tindakan Kelas Tingkat Nasional Probolinggo, 10 Agustus 2008

-------------------------, (2008) PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU . diakses dari http://ictcommunity.multiply.com/journal pada tanggal 26 April 2009

------------------------, (2007). Kepemimpinan Kepala Sekolah, diakses dari http://manajemensekolah.teknodik.net/




Sunday 26 April 2009

FOTO KENANGAN


Ini foto kenanganku bersama Ustadz Habib Al Habsy saat di Bandara Soekarno hatta Cengkareng Jakarta


Friday 24 April 2009

KISI – KISI UN SMP/MTs TAHUN 2009

By Sunardi
Assalamualaikum Wr. Wb.
Buat anak-anakku tersayang kelas IX SMPN 1 Sungai Lilin
Alhamdulillah ditengah – tengah kesibukan kuliah Allah masih memberikan kesempatan untuk meng-upload Kisi Kisi UN SMP/MTs 2009 di web log (blog) ku. Mohon dibaca dan ditelaah semoga bermanfaat dalam menyiapkan Ujian Nasional Senin tanggal 27 April 2009.

BAHASA INDONESIA SMP/MTs

1. Menentukan isi dan bagian suatu paragraf

2. Menentukan kritik terhadap isi bacaan

3. Menentukan isi dan penyajian teks berita, opini/tajuk

4. Menentukan kalimat fakta/pendapat

5. Menyimpulkan isi paragraf

6. Menentukan isi tajuk

7. Menyimpulkan isi grafik, tabel, bagan, peta, denah

8. Menentukan unsur intrinsik puisi

9. Menentukan unsur intrinsik cerpen

10. Menentukan perbedaan unsur intrinsik beberapa novel

11. Menentukan unsur intrinsik drama

12. Menulis catatan pengalaman pada buku harian

13. Menentukan isi pesan singkat sesuai konteks

14. Menulis/menentukan paragraf laporan

15. Menulis/melengkapi surat pribadi

16. Menulis/melengkapi surat resmi

17. Menulis/menentukan rangkuman

18. Menulis/menentukan slogan

19. Menulis/melengkapi petunjuk melakukan sesuatu

20. Menulis/melengkapi kutipan pidato

21. Menentukan unsur karya ilmiah (perumusan permasalahan karya ilmiah, latar belakang karya ilmiah)

22. Menyunting kalimat, ejaan/tanda baca, pilihan kata

23. Menulis/melengkapi pantun

24. Menulis/melengkapi puisi

25. Menulis/melengkapi drama

BAHASA INGGRIS SMP/MTs

1. Menentukan gambaran umum, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “caution

2. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk kartu ucapan (greeting card)

3. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat teks berbentuk pesan pendek (short message)

4. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat teks berbentuk undangan (invitation)

5. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk pengumuman (announcement)

6. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dari teks deskriptif (descriptive)

7. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “recount”.

8. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “procedure

9. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk “narrative

10. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk label

11. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk laporan (report)

12. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks iklan (advertisement)

13. Menentukan gambaran umum, pikiran utama, informasi rinci tersurat, informasi tersirat, rujukan kata, makna kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk surat (letter)

14. Menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks laporan (report) yang pendek.

15. Menentukan susunan kata yang tepat untuk membuat kalimat

16. Menentukan susunan kalimat yang tepat untuk membuat paragraph

MATEMATIKA SMP/MTs

1. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat

2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan

3. Menyelesaikan masalah berkaitan dengan skala dan perbandingan

4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jualbeli

5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan dan koperasi

6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan

7. Mengalikan bentuk aljabar

8. Menghitung operasi tambah, kurang, kali, bagi atau kuadrat bentuk aljabar

9. Menyederhanakan bentuk aljabar dengan memfaktorkan

10. Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel

11. Menentukan irisan atau gabungan dua himpunan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan irisan atau gabungan dua himpunan

12. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi

13. Menentukan gradien, persamaan garis dan grafiknya

14. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel

15. Menyelesaikan soal dengan menggunakan teorema Pythagoras

16. Menghitung luas bangun datar

17. Menghitung keliling bangun datar dan penggunaan konsep keliling dalam kehidupan sehari-hari

18. Menghitung besar sudut pada bidang datar

19. Menghitung besar sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain.

20. Menghitung besar sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran

21. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep kesebangunan

22. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep kongruensi

23. Menentukan unsur-unsur bangun ruang sisi datar

24. Menentukan jaring-jaring bangun ruang

25. Menghitung volume bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung

26. Menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung

27. Menentukan ukuran pemusatan dan menggunakan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari

28. Menyajikan dan menafsirkan data

ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs

1. Menentukan besaran fisika dan satuan yang sesuai

2. Membaca alat ukur

3. Menentukan salah satu variabel dari rumus r= m/v

4. Menjelaskan pengaruh suhu dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

5. Menentukan salah satu variabel dari rumus kalor

6. Membedakan jenis gerak lurus dan mengidentifikasi terjadinya gerak tersebut dalam kehidupan sehari-hari

7. Menentukan variabel dari rumus tekanan pada suatu zat

8. Menyebutkan perubahan energi pada suatu alat dalam kehidupan sehari-hari

9. Menentukan besaran fisika pada usaha dan energi

10. Mengidentifikasi jenis-jenis pesawat sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

11. Menentukan salah satu besaran fisika pada getaran dan gelombang

12. Menjelaskan ciri dan sifat-sifat bunyi serta pemanfaatannya.

13. Menentukan berbagai besaran fisika jika benda diletakkan di depan lensa atau cermin

14. Menentukan besaran-besaran pada alat optik dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

15. Menjelaskan terjadinya gejala listrik statis serta menentukan jenis muatan

16. Menentukan besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik

17. Menentukan besarnya energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari-hari

18. Menjelaskan cara pembuatan magnet serta menentukan kutub-kutub yang dihasilkan

19. Menjelaskan karakteristik benda-benda langit dalam tata surya

20. Menjelaskan keterkaitan pasang naik dan pasang surut dengan posisi bulan

21. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup

22. Mengidentifikasi ciri-ciri pada pengelompokan makhluk hidup

23. Menjelaskan interaksi antarmakhluk hidup dalam ekosistem

24. Menjelaskan usaha-usaha manusia untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

25. Mengidentifikasi usaha manusia dalam melestarikan makhluk hidup

26. Memprediksi hubungan antara kepadatan populasi manusia dengan lingkungan

27. Menentukan jenis tulang/sendi/otot pada alat gerak manusia beserta fungsinya

28. Menjelaskan sistem pencernaan dan enzim-enzim yang berperan pada proses pencernaan

29. Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan penyakit yang berhubungan dengannya

30. Menjelaskan proses pada sistem ekskresi (ginjal)

31. Menjelaskan sistem saraf pada manusia

32. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan/organ pada tumbuhan

33. Menjelaskan respons tumbuhan terhadap pengaruh lingkungan luar

34. Menjelaskan proses fotosintesis dan percobaanpercobaan tentang proses tersebut

35. Menjelaskan konsep perilaku makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya

36. Menginterpretasikan hasil persilangan berdasarkan hukum Mendel

37. Menjelaskan teknologi reproduksi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas organism disertai dengan contohnya

38. Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi untuk kehidupan manusia

39. Menentukan bahan kimia pada makanan yang ditambahkan pada makanan

40. Mendeskripsikan pengaruh zat adiktif/psikotropika pada tubuh kita

Sumber :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR 78 TAHUN 2008




Thursday 23 April 2009

FOTO KELUARGA




RENUNGAN

OBAT MANDUL

Seorang lelaki mendatangi dokter mengeluhkan isterinya yang sudah lama belum juga bisa memberinya keturunan. Setelah memeriksa denyut jantung si isteri, dokter berkata: "Kamu tidak memerlukan obat penyubur. Sebab, berdasarkan pemeriksaan denyut jantung, empat puluh hari lagi engkau bakal meninggal." Si isteri merasa ketakutan sekali mendengar keterangan dokter itu. Ia putus asa menjalani sisa kehidupan yang tinggal sebentar lagi. Akibatnya, ia tidak berselera makan dan minum. Tetapi, sampai batas waktu empat puluh hari yang dikatakan dokter, ternyata ia masih hidup. Merasa penasaran, suaminya lalu menemui dokter untuk menanyakannya. "Dokter, isteriku belum meninggal," katanya. "Aku tahu itu,"jawab dokter. "Bahkan, insya Allah sebentar lagi ia akan mengandung." Sang suami yang sebenarnya sudah pasrah atas suratan takdir Allah itu menjadi tidak habis pikir dengan keterangan dokter. "Apa maksud dokter? Bagaimana itu bisa terjadi?" tanyanya penasaran. "Begini," kata dokter, "Dulu aku lihat istrimu kegemukan, banyak lemak yang mengganggu pada bibir rahimnya. Aku sengaja menakutinya dengan kematian supaya ia bisa kurus. Dan temyata berhasil, sehingga sesuatu yang menyebabkan ia tidak bisa melahirkan menjadi hilang."

Sumber: al lhya' Ulum al Din, Imam al Ghazali


WANITA PEMERAH SUSU DAN ANAK GADISNYA

Pada zaman pemerintahan Umar bin Khaththab hiduplah seorang janda miskin bersama seorang anak gadisnya di sebuah gubuk tua di pinggiran kota Mekah. Keduanya sangat rajin beribadah dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Setiap pagi, selesai salat subuh, keduanya memerah susu kambing di kandang. Penduduk kota Mekah banyak yang menyukai susu kambing wanita itu karena mutunya yang baik. Pada suatu malam, Khalifah Umar ditemani pengawalnya berkeliling negeri untuk melihat dari dekat keadaan hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Setelah beberapa saat berkeliling, sampailah khalifah di pinggiran kota Mekah. Beliau tertarik melihat sebuah gubuk kecil dengan cahaya yang masih tampak dari dalamnya yang menandakan bahwa penghuninya belum tidur. Khalifah turun dari kudanya, lalu mendekati gubuk itu. Samar-samar telinganya mendengar percakapan seorang wanita dengan anaknya. "Anakku, malam ini kambing kita hanya mengeluarkan susu sedikit sekali. Ini tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan kita besok pagi," keluh wanita itu kepada anaknya. Dengan tersenyum, anak gadisnya yang beranjak dewasa itu menghibur, "Ibu, tidak usah disesali. Inilah rezeki yang diberikan Allah kepada kita hari ini. Semoga besok kambing kita mengeluarkan susu yang lebih banyak lagi." "Tapi, aku khawatir para pelanggan kita tidak mau membeli susu kepada kita lagi. Bagaimana kalau susu itu kita campur air supaya kelihatan banyak?" "Jangan, Bu!" gadis itu melarang. "Bagaimanapun kita tidak boleh berbuat curang. Lebih baik kita katakan dengan jujur pada pelanggan bahwa hasil susu hari ini hanya sedikit. Mereka tentu akan memakluminya. Lagi pula kalau ketahuan, kita akan dihukum oleh Khalifah Umar. Percayalah, ketidakjujuran itu akan menyiksa hati." Dari luar gubuk itu, Khalifah Umar semakin penasaran ingin terus mendengar kelanjutan percakapan antara janda dan anak gadisnya itu. "Bagaimana mungkin khalifah Umar tahu!" kata janda itu kepada anaknya. "Saat ini beliau sedang tertidur pulas di istananya yang megah tanpa pernah mengalami kesulitan seperti kita ini?" Melihat ibunya masih tetap bersikeras dengan alasannya, gadis remaja itu tersenyum dengan lembut dan berkata, "Ibu, memang Khalifah tidak melihat apa yang kita lakukan sekarang. Tapi Allah Maha Melihat setiap gerak-gerik makhluknya. Meskipun kita miskin, jangan sampai kita melakukan sesuatu yang dimurkai Allah." Dari luar gubuk, khalifah tersenyum mendengar ucapan gadis itu. Beliau benar-benar kagum dengan kejujurannya. Ternyata kemiskinan dan himpitan keadaan tidak membuatnya terpengaruh untuk berbuat curang. Setelah itu khalifah mengajak pengawalnya pulang. Keesokan harinya, Umar memerintahkan beberapa orang untuk menjemput wanita pemerah susu dan anak gadisnya untuk menghadap kepadanya. Beliau ternyata bermaksud menikahkan

putranya dengan gadis jujur itu. Sungguh sebuah teladan bagi kita semua, bahwa kejujuran karena takut kepada Allah adalah suatu harta yang tak ternilai harganya. Mungkin ini yang sulit kita dapatkan sekarang.



KEUTAMAAN ILMU

By Sunardi
Di dalam Islam ilmu dipandang sesuatu yang sangat krusial. Di dalam Alqur'an maupun Alhadits banyak sekali disinggung tentang kutamaan dan keistimewaan "ILMU". Bahkan, Allah SWT melalui Malaikat Jibril memberikan konsep awal kepada Rosulullah tentang pentingnya menuntut ilmu dengan dilaunchingnya surat perdana Al'alaq 1 - 5. Bagaimana kedudukan ilmu menurut Islam. Untuk itu, mari kita menelaah sebagian keutamaan ilmu di bawah ini :

Diantara keutamaan ilmu adalah :

  1. Ilmu akan mengangkat derajat seorang mukmin diatas tingkatan hamba lainnya (QS Al Mujadalah:11).
  2. Keutamaan seorang yang berilmu dibandimgkan dengan seorang ahli ibadah laksana keutamaan Rasulullah atas hamba yang paling hina.
  3. Allah akan memudahkan baginya jalan menuju jannah.
  4. Para malaikat akan membentangkan sayap rahmatnya kepada para penuntut ilmu
  5. Seluruh mahluk (hewan) akan memintakan ampun bagi para penuntut ilmu.
  6. Orang yang menuntut ilmu berada dalam Fi Sabilillah
  7. Orang yang mengajarkan ilmu akan mendapatkan balasan pahala seperti pahala orang yang mengamalkan ilmu tersebut.
  8. Pahala seorang alim akan terus bermanfaat dan tidak akan terputus meskipun telah wafat.
  9. Orang yang menuntut ilmu selalu berada dalam kebaikan.

Dalam hal ini para ulama banyak berbicara tentang keutamaan ilmu dan pemiliknya, diantaranya :

  1. Ibnu Mas’ud berkata : “Orang yang berilmu mempunyai derajat sebanyak 700 derajat diatas derajat orang mukmin. Jarak antara satu dengan derajat lainnya sejauh jarak perjalanan 500 tahun. (Mukhtasar Minhajul Qasidhin, Ibnu Qudamah : 10).
  2. Ibnu Abbas berkata : Sesungguhnya orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka setiap hewan melata akan memohonkan ampunan baginya, termasuk pula ikan paus di lautan. (Mukhtasar Minhajul Qasidhin : 11).
  3. Al Hasan berkata : Jika tidak ada orang-orang yang berilmu, niscaya manusia laksana binatang.
  4. Muadz bin Jabal berkata : Pelajarilah ilmu, karena mempelajari ilmu dapat mengharap wajah Allah, itu mencerminkan rasa khasyah, mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menuntutnya adalah jihad, mengajarkan kepada orang lain yang belum mengetahui adalah shadaqah dan membelanjakannya untuk keluarga adalah taqarrub. Ilmu adalah pendamping di saat sendirian dan teman karib di saat menyepi.




Tuesday 21 April 2009

KODE ETIK GURU INDONESIA

By Sunardi
Sebagai seorang guru ataupun calon guru tentunya harus menyadari bahwa jabatan guru adalah jabatan profesi dan bermartabat yang dituntut memiliki 4 kompetensi menurut UU Guru dan Dosen. Sebagai jabatan profesi seperti profesi lainnya, guru juga mempunyai kode etik profesi. Seharusnya seorang guru dalam bertindak harus menyelaraskan tindakannya pada kode etik guru. Adapun Kode Etik Guru Indonesia adalah sebagai berikut :

  1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang berpancasila
    1. Guru menghormati hak individu dan kepribadian anak didiknya masing-masing
    2. Guru berusaha mensukseskan pendidikan yang serasi (jasmaniah dan rohaniah) bagi anak didiknya
    3. Guru harus menghayati dan mengamalkan Pancasila
    4. Guru dengan bersungguh-sungguh mengintensifkan pendidikan moral Pancasila bagi anak didiknya
    5. Guru melatih dalam memcahkan masalah-masalah dan membina daya kreasi anak didik agar kelak dapat menunjang masyarakat yang sedang membangun
    6. Guru membantu sekolah di dalam usaha menanamkan pengetahuan keterampilan kepada anak didik

  1. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing
    1. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dn kebutuhan anak didiknya masing-masing
    2. Guru hendaknya lues di dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing
    3. Guru memberi pelajaran di dalam dan diluar sekolah berdasarkan kurikulum tanpa membeda-bedakan jenis dan posisi orang tua muridnya

  1. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan
    1. Komunikasi guru dan anak didik di dalam dan di luar sekolah dilandaskan pada rasa kasih sayang
    2. Untuk berhasilnya pendidikan, maka guru mengetahui kepribadian anak dan latar belakang keluarganya masing-masing
    3. Komunikasi guru ini hanya diadakan semata-mata untuk kepentingan pendidikan anak didik

  1. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan seaik-baiknya bagi kepentingan anak didik
    1. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga anak didik betah berada dan belajar di sekolah
    2. Guru menciptakan hubungan baik dengan orangtua murid sehingga dapat terjalin pertukaran informasi timbal balik untuk kepentingan anak didik
    3. Guru senantiasa menerima dengan lapang dada setiap kritik membangun yang disampaikan orang tua murid/masyarakat terhadap kehidupan sekolahnya
    4. Pertemuan dengan orang tua murid harus diadakan secara teratur

  1. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolah maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan
    1. Guru memperluas pengetahuan masyarakat mengenai profesi keguruan
    2. Guru turut menyebarkan program-program pendidikan dan kebudayaan kepada masyarakat sekitarnya
    3. Guru harus berperan agar dirinya dan sekolahnya dapat berfungsi sebagai unsur pembaru bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya
    4. Guru turut bersama-sama masyarakat sekitarnya di dalam aktivitas
    5. Guru mengusahakan terciptanya kerjasama yang sebaik-baiknya antara sekolah, orang tua murid, dan masyarakat bagi kesempurnaan usaha pendidikan atas dasar kesadaran bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, orang tua murid, dan masyarakat

  1. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesiny a
    1. Guru melanjutkan studinya dengan :

· Mambaca buku-buku

· Mangikuti lokakarya, seminar, gerakan koperasi, dan pertemuan-pertemuan pendidikan dan keilmuan lainnya

· Mengikuti penataran

· Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian

    1. Guru selalu bicara, bersifat, dan bertindak sesuai dengan martabat profesinya

  1. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan
    1. Guru senantiasa saling bertukar informasi, pendapat, dan saling menasehati, serta bantu membantu satu sama lainnya, baik dalam hubungan kepentingan pribadi maupun dalam menunaikan tugas profesinya
    2. Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik rekan-rekan seprofesinya dan menunjang martabat guru baik secara keseluruhan maupun secara pribadi

  1. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya
    1. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud membina profesi dan pendidikan pada umumnya
    2. Guru senantiasa berusaha bagi peningkatan persatuan diantara sesama pengabdi kependidikan
    3. Guru seantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-sikap ucapan dan tindakan yang merugikan organisasi.

  1. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanan pemerintah dalam bidang pendidikan
    1. Guru senantiasa tunduk terhadap kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang pendidikan
    2. Guru melakukan tugas profesinya dengan disiplin dan rasa pengabdian
    3. Guru berusaha membantu menyebarkan kebijaksanaan dan program pemerintah dalam bidang pendidikan kepada orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
    4. Guru berusaha menunjang terciptanya kepemimpinan pendidikan di lingkungan atau di daerahnya sebaik-baiknya

KECERDASAN MAJEMUK ( MULTIPLE INTELEGENSI ) DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA

oleh
Sunardi ,S.Pd.(SMPN1 Sungai Lilin MUBA Sumsel/Alumni FKIP Fisika UNSRI)
Sri Wahyuni,S.Pd. (SMPN 1 Lembang jaya Solok SUMBAR/Alumni Pend Biologi UNP)
Tanti Kafitani Syafi'i,S.Pd. (SMPN 1 Sp Kiri Subulussalam NAD/Alumni Pend Fisika UPI)

A. Pengertian
Kecerdasan ( intelegensi ) adalah kemampuan untuk melakukan abstraksi, serta berpikir logis dan cepat sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru. Kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif yang dimiliki seseorang disebut dengan kecerdasan. ( Amsal Amri, 2008 : 49 ), sedangkan Howard Garder ( dalam Sunaryo Kartadinata, 2008 : 6 ) mendefinisikan kecerdasan sebagai :
1. Kemampuan memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan nyata.
2. Kemampuan melahirkan masalah baru untuk dipecahkan.
3. Kemampuan menyiapkan atau menawarkan suatu layanan yang bermakna dalam kehidupan kultur tertentu.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang tidak akan semuanya sama dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki orang lain, karena kemampuan banyak jenisnya ( beranekaragam ), dan keanekaragaman dari kemampuan-kemampuan itu disebut dengan kecerdasan majemuk ( multiple intelegensi ).
Kecerdasan majemuk yang merupakan keanekaragaman kemampuan yang menyangkut beberapa bidang.
Menurut Gardner, 1983 ( dalam Linda Campbell, 2006 ) kecerdasan atau intelegensi ada 10 macam yaitu:
1. Kecerdasan linguistic ( Linguistik intelligence )
Adalah kemampuan untuk berfikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekpresikan dan menghargai makna yang komplek, yang meliputi kemampuan membaca, mendengar, menulis, dan berbicara.
2. Intelegensi logis-matematis ( Logical matematich)
Adalah kemampuan dalam menghitung, mengukur dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis serta menyelesaikan operasi-operasi matematika,
3. Intelegensi Musik ( Musical intelegence )
Intelegensi musik adalah kecerdasan seseorang yang berhubungan dengan sensitivitas pada pola titik nada, melodi, ritme, dan nada. Musik adalah bahasa pendengaran yang menggunakan tiga komponen dasar yaitu intonasi suara, irama dan warna nada yang memakai system symbol yang unik.
4. Intelegensi kinestetik.
Kinestetik adalah belajar melalui tindakan dan pengalaman melalui panca indera.
Intelegensi kinestetik adalah kemampuan untuk menyatukan tubuh atau pikiran untuk menyempurnakan pementasan fisik. Dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati pada actor,atlet atau penari, penemu, tukang emas, mekanik..
5. Intelegensi Visual-Spasial
Intelegensi visual-spasial merupakan kemampuan yang memungkinkan memvisualisasikan infoomasi dan mensintesis data-data dan konsep-konsep ke dalam metavor visual.
6. Intelegensi Interpersonal
Intelegensi interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan orang lain dilihat dari perbedaan, temperamen, motivasi, dan kemampuan.
7. Intelegensi Intrapersonal
Adalah kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dari keinginan, tujuan dan system emosional yang muncul secara nyata pada pekerjaannya.
8. Intelegensi Naturalis.
Adalah kemampuan untuk mengenal flora dan fauna melakukan pemilahan-pemilahan utuh dalam dunia kealaman dan menggunakan kemampuan ini secara produktif misalnya untuk berburu, bertani, atau melakukan penelitian biologi.
9. Intelagensi Emosional.
Adalah yang dapat membuat orang bisa mengingat, memperhatikan, belajar dan membuat keputusan yang jernih tanpa keterlibatan emosi. Jadi intelegensi emosional disini berkaitan dengan sikap motivasi, kegigihan, dan harga diri yang akan mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan siswa.
10. Intelegensi Spiritual.
Adalah kemampuan yang berhubungan dengan pengakuan adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya.
Kemampuan-kemampuan yang termasuk dalam sepuluh aspek kecerdasan majemuk ( multiple intelegensi ) yang dimiliki masing-masing orang tersebut diatas merupakan potensi intelektual seseorang untuk dapat mengikuti proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu proses pengembangan kognitif, psikomor, dan afektif ketika seseorang berada pada lingkungan. Menurut Depdiknas ( 2004 ) pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru pada saat seseorang berintegrasi dengan informasi dan lingkungan. Pembelajaran dapat terjadi pada berbagai disiplin ilmu, salah satunya adalah Pembelajaran IPA.
Pembelajaran IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam ) pada hakikatnya adalah pembelajaran yang berorientasi pada keadaan alam semesta beserta isinya, yang meliputi benda hidup ( mahluk hidup ) dan benda mati. Pembelajaran IPA dapat diartikan sebagai proses pengembangan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif dalam mempelajari alam semesta beserta isinya.

B. Pengembangan Multi Intelegensi dalam Pembelajaran IPA SMP.
1. Proses Pembelajaran yang Mengembangkan Intelegensi Verbal Linguistik.
Proses pembelajaran yang mengembangkan intelegensi verbal linguistic dapat merangsang perkembangan multi intelegensi dalam setiap mata pelajaran termasuk Ilmu Pengetahuan Alam.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pembelajaran untuk mengembangkan intelegensi verbal linguistic dalam dalam pembelajaran IPA adalah mendengarkan materi yang akan dibahas dari kaset maupun dari informasi yang langsung disampaikan oleh guru, diskusi kelas, membuat hasil laporan laporan pengamatan, melakukan kegiatan wawancara, mencari bahan untuk melengkapi tugas, menulis karya ilmiah dan sebagainya.
2. Pembelajaran yang Mengembangkan Intelegensi Logika Matematika.
Dalam Ilmu Pengetahuan Alam hal yang patut diperhatikan dalam mengajar adalah penerapan konsep dasar IPA secara tepat dalam membuat keputusansetiap hari dan membantu siswa mengenal hubungan antara Ilmu Pengetauan Alam dengan teknologi dalam kehidupan masyarakat.
Penerapan Intelegensi Logika Matematika dalam pembelajaran IPA dapat melalui beberapa cara, yaitu:
1) Metoda Ilmiah
Metoda ilmiah adalah suatu cara untuk menemukan produk ilmiah dengan langkah-langkah yang logis dan matematis. Proses umum metode ilmiah secara empiris adalah:
a. Menemukan masalah.
b. Menyusun hipotesa atau dugaan sementara.
c. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan.
d. Menarik kesimpulan
e. Menguji kesimpulan.
2) Berfikir secara Ilmiah berdasarkan Kurikulum.
3) Logika Deduktif.
Logika deduktif adalah cara berfikir dengan menguraikan konsep yang umum ke konsep yang khusus.
Contohnya :
a. Silogisme adalah argument yang tersusun dari dasar pemikiran dan kesimpulan.
b. Diagram Venn, menggunakan lingkaran yang saling melengkapi untuk membandingkan sekumpulan informasi.
4) Logika Induktif
Logika induktif adalah cara berfikir seseorang dengan mempertimbangkan kenyataan fakta khusus kepada kasimpulan umum dengan menggunakan analogi.
5) Meningkatkan belajar dan berfikir.
Meningkatkan berfikir siswa, guru dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran.
6) Proses berfikir secara matematika.
Matematika mata pelajaran yang khusus berfikir abstrak dan sulit, sehingga anak tidak tertarik. Untuk itu guru dapat menyusun pembelajaran dengan pola gambar, grafik, dan pembuatan kode untuk menimbulkan keingintahuan.
7) Bekerja dengan angka-angka.
Siswa yang menyukai ketelitian akan menemukan kesenangan bekerja dengan angka-angka seperti pengukuran, peluang, masalah-masalah dalam bentuk cerita.
8) Teknologi yang meningkatkan intelegensi logi-matematika.
Siswa dapat belajar dengan efektif dengan menggunakan software yang menarik.
3. Proses Pembelajaran yang Mengembangkan Intelegensi Musik.
Musik memilki kaitan yang erat dengan emosional seseorang, yaitu:
a. Memberikan suasana yang ramah ketika siswa memasuki ruangannya.
b. Menawarkan efek yang meredakan setelah melakukan aktivitas fisik.
c. Melancarkan peralihan antar kelas.
d. Membangkitkan kembali energy yang mulai sedikit.
e. Mengurangi strees.
f. Menciptakan suasana positif di sekolah.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembagkan intelegensi music di sekolah adalah:
a. Memasang music latar yang lembut dan universal di sekolah.
b. Melalui pembelajaran masing-masing bidang studi yang ada di sekolah.
Misalnya: menciptakan lagu-lagu yang bertemakan materi yang sedang diajarkan.
4. Proses Pembelajaran yang Mengembangkan Intelegensi Kinestetik.
Ada bermacam-macam aktivitas tectile-kinestetik yang bertujuan untuk mempertinggi pembelajaran siswa di segala usia, yaitu:
a. Lingkungan fisik : daerah ruang kelas, dalam merencanakan ruang kelas, para pengajar membuat ruangan yang bisa membuat perasaan siswa menjadi senang.
b. Drama : teater, permainan peran, drama kreatif, simulasi ( keadaan yang meniru ) keadaan sebenarnya.
c. Gerak kreatif : memahami pengetahuan jasmaniah, memperkenalkan aktifitas gerak kreatif,menerapkan gerak kreatif keahlian dasar, menciptakan isi yang lebih terarah dari aktivitas gerakan.
d. Tari : bagian-bagian tari, rangkaian pembelajaran melalui tari.
e. Memainkan alat-alat : kartu-kartu tugas,teka-teki kartu tugas, menggambar alat-alat tambahan, membuat tanda-tanda bagi ruang kelas.
f. Permainan ruangan kelas : Binatang buruan ( binatang pemakan bangkai) permainan-permainan lantai besar, permainan-permainan merespon gerak fisik secara meanyeluruh, permainan mengulang hal yang umum.
g. Pendidikan fisik : karakteristik dari seorang pengajar ( tentang ) fisik , pendidikan petualang, jaringan laba-laba, piramida sepuluh orang, petualangan-petuangan sepuluh orang.
h. Kesempatan-kesempatan latihan.
i. Perjalanan ke alam bebas.
5. Proses Belajar yang Mengembangkan Intelegensi Visual Spasial.
Proses belajar ini merupakan suatu proses yang mengembangkan kemampuan persepsi. Imajinasi dan estesti dalam buku Mc.Kim Experience in Visual thinking.
Mengidentifikasi 3 komponen yang luas dari gambaran visual :
a. Gambaran eksternal yang kita rasakan.
b. Gambaran internal yang kita impikan / kita bayangkan.
c. Gambaran yang kita ciptakan melalui gambar yang tak beraturan.


6. Proses belajar yang mengembangkan Intelegensi Interpersonal.
a. Membangun lingkungan interpersonal yang positif.
Kriteria group yang efektif :
1) Lingkungan kelas hangat dan terbuka.
2) Guru dan siswa bersama-sama membuat tata tertib dan sanksi berdasarkan kemanusiaan.
3) Proses pembelajaran saling ketergantungan yaitu melakukan peran aktif dan kontribusi darai semua siswa.
4) Belajar bertujuan untuk belajar dari kurikulum, dari teman dan dari pengalaman.
5) Tugas dan tanggung jawab dibagi rata, sehingga setiap anggota kelas merasa penting dalam kelas.
b. Pembelajaran kolaboratif.
c. Penanganan konflik.
d. Belajar melalui tugas sosial / jasa.
e. Menghargai perbedaan.
f. Membangun persfektif yang beragam.
g. Pemecahan masalah global dan local dalam pendidikan multicultural.
h. Tekhnologi yang meningkatkan intelegensi interpersonal.

7. Proses Belajar yang Mengembangkan Intelegensi Intrapersonal.
a. Membangun suatu lingkungan untuk mengembangkan pengetahuan diri.
b. Penopang penghargaan diri.
c. Penyusunan dan pencapaian tujuan.
d. Keterampilan berfikir.
e. Pendidikan keterampilan emosional dalam kelas.
f. Penulisan jurnal.
g. Mengetahui diri sendiri melalui orang lain.
h. Merefleksikan ketakjupan dan tujuan hidup.
i. Belajar mengarahkan diri sendiri.
j. Teknologi yang mempertinggi intelegensi interpersonal.
8. Proses Pembelajaran yang Mengembangkan Intelegensi Naturalisme.
Proses pembelajaran ini merupakan suatu proses yang mengembangkan kemampuan naturalism pada siswa yaitu :
a. Menata lingkungan sekolah yang hijau dan asri.
b. Dalam mempelajari materi yang berhubungan dengan klasifikasi tumbuhan, ekosistem, pencemaran lingkungan siswa diajak langsung kea lam.
c. Sekolah menyediakan alat bantu pelajaran seperti torso dan charta tentang organ-organ tubuh manusia.
d. Menerapkan pelajaran pertanian atau perikanan yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
e. Sekolah mengembangkan proses pembelajaran yang dapat membangkitkan kepedulian siswa terhadap lingkungan.
9. Proses Pembelajaran yang Mengembangkan Intelegensi Emosional.
Pembelajaran emosional dapat meningkatkan sistem pembelajaran kognitif, dimana dengan cara ini otak emosional terlibat dalam pembelajaranpenalaran sama kuatnya dengan otak berfikir. Prinsip ini harus diterapkan oleh guru dalam mengajar, menurut Goleman, 1995 ( dalam Barbara K.Given, 2002). Hal-hal yang dapat diterapkan oleh guru dalam mengembangkan intelegensi emosional adalah sebagai berikut:
a. Sebaiknya guru dalam mengawali pelajaran dengan sikap lemah lembut, dengan cara bertahap meningkatkan antusiame.
b. Menciptakan suasana kelas seperti yang diinginkan siswa.
c. Guru bias menggerakkan siswa perlahan-lahan menuju keadaan sosial emosional yang berbeda.
d. Dalam mengajar hendaknya guru mengembangkan rasa humor yang bias menurunkan ketegangan yang mungkin timbul akibat ketidak selarasan antara guru dan siswa.
10. Proses Pembelajaran yang Mengembangkan Intelegensi Spiritual.
Dalam proses pembelajaran sebaiknya memperluas cakupan dari ayat- ayat Alquran serta makna-makna yang terkandung di dalamnya sehingga mengakar di dalam jiwa dan pikiran siswa dengan cara menarik hikmah dari materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa.
Implikasi materi pembelajaran IPA dalam mengembangkan intelegensi spiritual sangat banyak sekali, sebagai contoh tentang tata surya. Dalam materi ini siswa dituntut untuk menguasai matahari sebagai bintang, matahari sebagai pusat tatasurya, rotasi dan revolusi bumi, pergerakan 9 macam planet dan sebagainya. Di akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk mengamati keteraturan gerak anggota tata surya dan menghubungkannya dengan surat yasin ayat 37 sampai ayat 40 yang artinya :
“ Dan sebagai tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah malam, Kami tanggalkansiang dari malam itu, maka seketika itu mereka berada dalam kegelapan. Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bulan, sehingga ( setelah ia sampai ke tempat peredaran terakhir ) kembali seperti bentuk tanndan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya ”.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, A. ( 2008 ). Pedagogik Transformatif Aceh : FKIP Universitas Syah Kuala.
Kartadinata, S. dkk. ( 2007 ). Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan. Jakarta : Dirjen PMPTK DEPDIKNAS
Suparno, P. ( 2007 ). Kajian dan Pengantar Kurikulum IPA SMP. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Rengganis. ( 2007 ). Multiple Intelegence ( Kecerdasan Majemuk ). [ Online ]. Offset.Tersedia:http:/www.rengganis.blogspot.com [ 20 Oktober 2008]
Purwa. ( 2007 ). Mengenal Beragam Kecerdasan. [ Online ]. Offset.Tersedia:http:/www.bpurwa.blogspot.com [ 20 Oktober 2008 ]
SMUN 7 Denpasar. ( 2007 ). Mengenal Beragam Kecerdasan [ Online ]. Offset.Tersedia:http:/www.smun7.denpasar.sch.id [ 20 Oktober 2008]
Wordpress. ( 2007 ). Kurikulum Berbasis Kecerdasan Anak ( Multiple intelegensi). [ Online ]. Offset. Tersedia : http: /www. curriculumstudy. files.wordpress.com [ 20 Oktober 2008]
Gemasastrin. ( 2008 ). Teori Multiple Intelegence dalam Pendidikan Anak [Online ]. Offset.Tersedia:http:/www.gemasastrin.wordpress.com [ 20 Oktober 2008 ]

Perlombaan Inovasi Pembelajaran (Inobel) Guru Tingkat Nasional oleh Dirjen GTK Kemdikbud

Salah satu perlombaan guru tingkat nasional yang paling bergengsi bagi guru se Indonesia adalah Lomba Inobel. Perlombaan ini merupa...